Sandaran Manja Kambing Khas Kashmir

drg. Lutfiah Sahabuddin memeluk Kambing Khas Kashmir. (Foto : dok Pribadi)

Kambing kecil yang bersandar manja di pangkuanku ini adalah salah satu keajaiban alam Kashmir. Bulunya lembut, halus, dan tak sedikit pun menyimpan aroma matahari.

Wajar saja, ia hidup di kaki Gunung Himalaya, tempat udara menggigil di bawah suhu minus 30 derajat Celsius. Saat ini, dengan dingin yang menusuk hingga hanya 2 derajat, kehangatan tubuhnya terasa begitu menenangkan.

Bacaan Lainnya

Bulu kambing Kashmir adalah anugerah. Dari serat-seratnya yang halus, tercipta kain yang begitu lembut, ringan, dan hangat—bahan yang telah lama dipuja para perajin di seluruh dunia.

Selama berabad-abad, kain kasmir menjadi lambang kemewahan dan keanggunan, menjadikannya barang yang berharga. Tak heran, sebuah baju hangat dari kain ini, yang dirajut dengan penuh ketelitian, bisa dihargai hingga belasan juta rupiah.

Namun, harga itu seolah terbayar ketika kain kasmir menyentuh kulit, memberikan rasa nyaman yang tak tertandingi. Setiap helai seratnya seakan membawa cerita dari lereng Himalaya, dari keheningan pegunungan yang diselimuti salju abadi.

Kashmir sendiri, dengan alamnya yang memikat hati, tak pernah gagal mencuri perhatian. Langitnya biru membentang, lembahnya hijau berkilauan, dan pegunungan nya menjulang megah seolah memeluk surga kecil di dunia.

Rasanya, siapa pun yang pernah menginjakkan kaki di sini akan sulit menyampaikan selamat tinggal. Kashmir, sebuah mahakarya Tuhan, adalah keindahan yang abadi.

Penulis : drg. Lutfiah Sahabuddin (Dekan II Fak Kedokteran Unisa)

Pos terkait