JABAR, CS – Pimpinan dan anggota Komisi III DPRD Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat untuk mempelajari sistem pemeliharaan jalan provinsi yang telah berjalan dengan baik.

Kunjungan kerja ini menghasilkan sejumlah catatan penting yang akan ditindaklanjuti, khususnya terkait dengan pemeliharaan jalan di Sulteng.

Di Sulteng, terdapat sekitar 1.700 km panjang ruas jalan provinsi yang memerlukan pemeliharaan berkala berupa pencegahan, perawatan, dan perbaikan untuk menjaga kualitas dan daya fungsinya.

Namun, banyak ruas jalan yang saat ini dalam kondisi rusak, terutama pada musim hujan. Hal ini terlihat pada beberapa ruas jalan, seperti di Jalan Samudera III Palu, Jalan Provinsi di Kabupaten Banggai, seperti Kecamatan Luwuk Timur hingga Masama, serta di Desa Louk dan Desa Bantayan.

Kondisi jalan yang rusak, dengan banyak lubang dan genangan air, berpotensi membahayakan keselamatan lalu lintas. Kerusakan ini seringkali disebabkan oleh pemeliharaan yang tidak tepat waktu.

Oleh karena itu, untuk memperbaiki kondisi ini, dibutuhkan sistem dan kelembagaan yang baik dalam pemeliharaan jalan yang bisa dilakukan secara tepat waktu dan efektif.

Dalam pertemuan dengan Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pembangunan Jalan Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, Iwan Suwanagiri, ST, M.Sc, terungkap bahwa Provinsi Jawa Barat memiliki sistem dan kelembagaan yang sangat baik dalam pemeliharaan jalan.

Dengan panjang jalan provinsi mencapai 2.362 km, kemantapan jalan Jawa Barat tercatat mencapai 85,21%. Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat mengelola hal ini dengan membentuk berbagai bidang dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang bertanggung jawab atas pengelolaan jalan dan jembatan di tingkat kota dan kabupaten.

Sistem yang diterapkan di Jawa Barat mencakup pemantauan berkala, survey kondisi jalan dan jembatan, serta pengadaan peralatan dan SOP pemeliharaan rutin. Dinas ini juga memiliki SDM yang cukup banyak, termasuk 31 Kepala Satuan Pengelolaan Jalan dan Jembatan, 70 pengamat, 228 mandor, dan 2.410 pekerja.

Pemeliharaan jalan di Jawa Barat meliputi berbagai kegiatan seperti penutupan lubang (tambal sulam), perbaikan lapis pondasi, pemasangan batu untuk saluran dan jembatan, serta pembersihan saluran/gorong-gorong.

Dalam hal penganggaran, Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat mengalokasikan sekitar 25%-35% dari total pagu anggaran setiap tahunnya untuk pemeliharaan jalan dan jembatan.

Catatan penting dari pertemuan ini diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan untuk mendorong pengembangan sistem, kelembagaan, serta penganggaran pemeliharaan berkala jalan di Sulawesi Tengah.

Dengan adopsi sistem yang lebih baik, diharapkan kondisi jalan di Sulteng dapat diperbaiki, dan keselamatan lalu lintas bisa terjaga dengan lebih baik.

DPRD Provinsi Sulteng juga mengucapkan terima kasih kepada Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, khususnya kepada Bapak Iwan Suwanagiri, ST, M.Sc, Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pembangunan Jalan, yang telah menyambut mereka dengan baik dan penuh keramahan. **