55 Keluarga Berisiko Stunting di Parimo Terima Paket Genting

PARIMO, CS – Sebanyak 55 keluarga berisiko stunting (KRS) di Kabupaten Parigi Moutong menerima bantuan paket makanan siap santap melalui program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting).

Program ini diluncurkan sebagai langkah nyata dalam menekan angka stunting di daerah tersebut, yang masih menunjukkan peningkatan.

Bacaan Lainnya

Bantuan ini disalurkan oleh Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tengah bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Parimo.

Acara pembagian berlangsung di aula DP3AP2KB Parimo, Jumat 13 Desember 2024, disaksikan langsung oleh para penerima manfaat.

Paket makanan yang diberikan mencakup nasi gemuk, suwiran ayam, telur puyuh, ikan teri, susu UHT, dan puding. Selain itu, ibu-ibu penerima manfaat juga diajarkan cara memasak makanan bergizi ini di rumah untuk menjaga keberlanjutan asupan nutrisi anak-anak mereka.

Rebranding Program Penanganan Stunting
Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Tengah, Tenny C. Soriton, menjelaskan bahwa Genting merupakan penyempurnaan dari program sebelumnya, Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS).

Sasaran program ini dipersempit berdasarkan data keluarga berisiko stunting, mulai dari ibu hamil hingga keluarga dengan anak usia di bawah dua tahun.

“Selain memberikan makanan bergizi, kami akan memperluas intervensi dengan menyediakan akses air bersih, perbaikan fasilitas sanitasi, serta edukasi tentang pencegahan dan penanganan stunting. Semua ini dilakukan melalui kolaborasi lintas sektor,” ungkap Tenny.

Langkah Strategis Tekan Angka Stunting
Menurut hasil Survei Kesehatan Indonesia, prevalensi stunting di Parigi Moutong meningkat dari 27,4% pada 2022 menjadi 28,5% pada 2023. Kondisi ini mendorong Sekretaris DP3AP2KB, Kartikowati, untuk segera mengevaluasi program yang ada dan mengambil langkah strategis guna menurunkan angka tersebut.

“Kami memaksimalkan peran 76 penyuluh KB yang tersebar di 283 desa/kelurahan untuk memastikan program ini berjalan efektif. Meski sumber daya terbatas, kami optimis bahwa kerja sama antar sektor dapat memberikan dampak signifikan,” ujarnya.

Diharapkan, dengan pendekatan komprehensif dan kolaborasi lintas sektor, angka stunting di Parigi Moutong dapat ditekan secara signifikan demi menciptakan generasi yang sehat dan produktif. **

Pos terkait