Tim Inkubator Bisnis Digital Disperdagin Palu Tetapkan 9 IKM Berpotesi dikembangkan

Wali Kota Palu Hadianto Rasyid saat bertemu Tim Inkubator Bisnid Digital Disperdagin Kota Palu, Selasa 25 Oktober 2022 di ruang kerja Wali Kota Palu (Foto: IST)

PALU,CS – Wali Kota Palu Hadianto Rasyid ditemui tim dan peserta inkubator bisnis digital untuk membahas berbagai hal terkait kesiapan tim incubator bisnis digital di Kota Palu, Selasa, 25 Oktober 2022 di ruang kerjanya.

Tim inkubator bisnis digital, Hisam, mengatakan program yang dilaksanakan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Perdagin) Kota Palu tersebut telah berjalan beberapa bulan. Kata Hisam program ini awal diperuntukkan sebagai akselerasi IKM, namun dengan berbagai kendala yang dihadapi oleh Industri Kecil Menengah (IKM) dimana pendampingan tidak bisa dilakukan sama rata.

“Kita coba laksanakan FGD dan menentukan kebutuhan apa yang dibutuhkan para IKM dan IKM apa yang dipilih,” katanya.

Baca Juga :  Pemkot Palu Rapat Tindaklajuti Instruksi Mendagri

Menurutnya, dari proses FDG tersebut disepakati bahwa pendampingan dilakukan kepada beberapa IKM sebagai pilot project. Dimana IKM yang dipilih merupakan IKM yang sudah jalan serta memiliki potensi untuk dikembangkan dan yang diolah merupakah ciri khas dari Kota Palu dan Sulawesi Tengah.

“Dibentuklah tim inkubator yang pada intinya ada empat sektor pembinaan yang kita lakukan. Mulai dari manajemen produksi, manajemen mutu produk industri, pemasaran digital, serta branding dan packaging,” paparnya.

Ia mengatakan awalnya ada 50 IKM yang coba dianalisis oleh tim inkubator, kemudian mengerucut menjadi 30 IKM dan pada akhirnya memilih 9 IKM untuk dibina dalam projek awal tersebut. 9 IKM yang dimaksud berasal dari berbagai sektor mulai dari produksi telur, cemilan, olahan oleh-oleh khas Kota Palu, dan olahan Kelor.

Baca Juga :  Wali Kota Palu Lantik 9 Kepala OPD Baru Lingkup Pemkot Palu

“Para IKM tersebut merupakan keterwakilan dari delapan kecamatan yang ada di Kota Palu,” ucap Hisam.

Ada tiga tahapan dalam pendampingan, lanjutnya yaitu survei IKM, penentuan skema pendampingan dengan mengukur perkembangan IKM, dan tahap pendampingan secara berkala.

Ia menjelaskan pendampingan dilakukan secara berkala dengan menurunkan langsung tim pendamping ke rumah produksi IKM dan proses pendampingan berjalan beriringan dengan proses produksi sehingga tidak menghambat proses produksi dan pemasaran IKM.

“Tentunya kita akan adakan evaluasi apa masalahnya, apa yang didampingi, dan apa hasilnya. Itu bisa dilihat antara pendamping satu dengan pendamping lain,” ungkapnya.

Baca Juga :  Sabut Kelapa Jadi Pewarna Batik Kelor Menang Lomba Kelurahan Inovasi Tingkat Masyarakat

Dari 6 orang total tim pendamping akan melakukan pendampingan terhadap minimal dua IKM utama yang menjadi tanggung jawabnya, tapi tidak menutup kemungkinan juga mendampingi IKM yang lain sesuai kompetensi pendamping. Setiap bulan nantinya, kata Hisam tim pendamping akan melakukan evaluasi terhadap perkembangan IKM (**)

Pos terkait