Palu Urutan Ke-3 Word Habitat Award. Kolaborasi BPBD dan Arkom Merelokasi WTB ke Zona Aman Bencana

Koordinator Kampung Perikanan Mamboro, Syamsul Alam dan Syamsudin menyerahkan piagam penghargaan World Habitat Award kepada Kalak BPBD Palu Presli Tampubolon dan Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Palu, M Issa Sunusi, Jumat 16 Juni 2023 di Kantor BPBD Palu (Foto: Channelsulawesi.id)

PALU,CS – Pemerintah Kota (Pemkot) Palu melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menerima penghargaan dari Word Habitat Organisation sebagai urutan ke-3 dalam ajang World Habitat Award tahun 2020-2021.

Palu menempati urutan ke-3 setelah Negara Belgia dan Chili.

Piagam penghargaan diberikan Kepada Kepala Pelaksana BPBD Palu Presli Tampubolon didampingi Kepala Bidang Kebencanaan, M Issa Sunusi, Jumat 16 Juni 2023 di Kantor BPBD Palu.

Pengurus Yayasan Arkom Indonesia di Kota Palu, Abdi dan Fadli membersamai komunitas masyarakat Warga Terdampak Bencana (WTB) dari Kampung Perikanan Mamboro Kota Palu dalam penyerahan itu. Piagam diserahkan dari koordinator Kampung Perikanan Mamboro, Syamsu Alam dan Syamsudin.

Untuk diketahui word habitat award merupakan sebuah penghargaan dari organisasi world habitat. Sebuah organisasi internasional yang berdiri sejak 1976 berpusat di Inggris. Yang memiliki visi memperjuangkan hak-hak komunitas akar rumput agar dapat memenuhi kebutuhan hunian mereka sendiri.

Penghargaan ini bertujuan untuk mengakui berbagai inovasi luar biasa pada bidang perumahan berbasis komunitas yang ada di seluruh dunia. Melalui kemitraan dengan UN Habitat. Saat ini word habitat memiliki jari kerja di lebih dari 90 negara seluruh dunia. Pergelaran penghargaan pertama kali diberikan pada tahun 1986.

Baca Juga :  Kalapas Minta Lahan Pengembangan Lapas, Ini Respon Wali Kota Palu

Selama 36 tahun penghargaan ini diselenggarakan, terdapat 363 finalis dari 94 negara. Setiap tahun ratusan komunitas yang tersebar di 90 negara yang mengikuti proses seleksi yang cukup ketat. Melalui penilaian dari juri, hanya terdapat 8 hingga 12 komunitas dari seluruh dunia yang dapat lolos dari seleksi ketat untuk menerima penghargaan ini.

Pada tahun 2019-2021 Kampung Mamboro Perikanan yang bekerjasama dengan Yayasan Arkom Indonesia berhasil membangun 39 unit rumah dan berhasil menerapkan sebuah model hunian pascabencana yang mengedepankan konsep “people driven”. Melalui perjuangan bersama akhirnya berhasil meraih juara 3 World Habitat Award kategori pengurangan dan penanggulangan pascabencana dengan memngan tema “membangun perumahan bersama untuk lingkungan yang lebih baik

Kepala Pelaksana BPBD Palu, Presli Tampubolon menjelaskan penghargaan ini diberikan karena kolaborasi BPBD Palu, Yayasan Arkom Indonesia dan masyarakat untuk upaya relokasi hunian WTB di pesisir Pantai Mamboro pascabencana alam 2018 silam.

Baca Juga :  Penanganan Rehab Rekon di Palu Berantakan, Satgas Bencana Kerja Apa ?

“Jadi ini kolaborasi pemerintah, dunia usia dan masyarakat. Bekerjasama menempatkan hunian WTB sesuai zona rawan bencana,”jelas Presli.

Dalam kolaborasi itu, BPBD Palu terlibat langsung penyediaan rumah hunian bagi WTB di pesisir Pantai Kelurahan Mamboro melalui skema bantuan dana stimulan mandiri. Dalam kaitan ini warga, pemerintah dan swasta berkolaborasi untuk membangun sebuah kawasan hunian yang dijauhkan dari zona merah tsunami.

“Arkom dan warga mendahului dengan upaya penyediaan lahan kemudian bersama-sama membangun fasilitas kawasan hunian tersebut,”ujarnya.

Presli berterima kasih kepada yayasan Arkom dan Komunitas Mosinggani Mamboro atau Kampung Perikanan Mamboro

“Kami di BPBD berkolaborasi mendukung pembangunan 39 unit di Kelurahan Mamboro. Ini kolaborasi tiga pilar. Dan ini merupakan karya Kalak BPBD dan Kabid III pada tahun 2020 – 2021,”paparnya.

Presli berharap kedepan lingkungan di hunian Kampung Perikanan Mamboro bisa beri harapan baru bagi WTB dan semakin kuat menjalani kehidupan di masa mendatang.

Baca Juga :  1 Muharram,  Hadianto Ajak Masyarakat Doa dan Dzikir Untuk Keselamatan

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Palu, M Issa Sunusi menambahkan, penghargaan ini diberikan atas kolaborasi Yayasan Arkom dan WTB Kelurahan Mamboro. Menurutnya untuk membangun hunian Kampung Perikanan Mamboro cukup melalui tantangan yang berat. Karena pihaknya bersama Arkom mengawali rencana itu dengan sejumlah pendekatan dan pelatihan-pelatihan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat.

“Jadi ada sisi edukasi. Dimulai dengan pelatihan bangun rumah Risha, forum diskusi juga dilalui. Termasuk mengubah pola pikir masyarakat untuk mau direlokasi itu yang berat. Dan Arkom yang mendahului komunikasi itu dengan WTB,”jelas Issa.

Menurutnya dalam kolaborasi itu, tiga pihak bekerjasama mulai dari memastikan kesediaan WTB untuk direlokasi ke luar zona rawan bencana hingga program pemberdayaan ekonomi masyarakat di kawasan hunian barunya. Termasuk membangun hunian dengan konsep yang awalnya Rumah Instan Sederhana (Risha) menjadi rumah tumbuh untuk pengembangan bangunan.

“Tidak semua NGO bisa melakukan konsep relokasi seperti itu. Ada partisipasi langsung dari masyarakat dengan pendekatan yang dilakukan oleh Yayasan Arkom,”demikian Issa (***).

Pos terkait