Tiga Tahun AT-FM Memimpin Banggai, Produksi Pangan Meningkat dan Jadi Daerah Penyuplai Beras

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas TPHP Kabupaten Banggai, Hendra Yarno Saadjad, SP.MP (Foto : channelsulawesi.id)

BANGGAI,CS – Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai di bawah kepemimpinan Bupati Amirudin dan Wakil Bupati Furqanuddin Masulili, berhasil  meningkatkan pendapatan petani dan kesejahteraan masyarakat melalui sektor tanaman pangan.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas TPHP Kabupaten Banggai, Hendra Yarno Saadjad, SP.MP, kepada Channelsulawesi.id, Kamis 29 Agustus 2024, mengatakan bahwa saat ini Pemda tengah menggenjot produksi tanaman pangan seperti beras, jagung dan kedelai.

Bacaan Lainnya
Baca Juga :  Akibat Pecahkan Kaca Pintu, Ketua DPRD Banggai Akan Proses Hukum Pendemo

Dijelaskanya, berdasarkan data yang ada bahwa khusus untuk produksi beras, Kabupaten Banggai mengalami surplus. Sehingga, beras yang ada mampu disuplai ke beberapa daerah tetangga seperti Banggai Kepulauan, Banggai Laut, Morowali, Morowali Utara, termasuk ke Provinsi Gorontalo, Manado dan Pulau Taliabu.

“Saat ini kita mengalami surplus beras. Dibuktikan dengan banyaknya distributor yang sudah menjadikan Kabupaten Banggai sebagai sumber pengambilan beras,” katanya.

Ditambahkannya, saat ini Kabupaten Banggai memiliki sekitar 27.367 hektar areal persawahan yang tersebar di 24 kecamatan. Dari data yang ada, produksi tanaman pangan kita terus mengalami kenaikan sekitar 5 persen dalam kurun 3 tahun sejak kepemimpinan AT-FM.

Baca Juga :  Peningkatan IPM dan Bantuan Pendidikan Gratis Merupakan Komitmen Pemerintahan AT-FM

” Data areal persawahan di Kabupaten Banggai saat ini sekitar 27.367 hektar tersebar di 24 kecmatan. Namun yang terbesar di Kecamatan Toili Barat, yakni 6007 hektar,” ungkapnya.

Sehingga, untuk tetap mempertahankan produksi pangan  Dinas TPHP Banggai yang saat ini dinahkodai Subhan Lanusi, saat ini tengah mengupayakan bantuan alat produksi dan pasca panen.

“Saat ini kita kendala dialat pengering. Jumlahnya masih terbatas dan tidak berbanding dengan hasil produksi. Sehingga ketika musim panen banyak gabah yang rusak,” ujar Hedra.

Ditambahkan Hendra, hasil produksi beras jika dirata ratakan untuk panen tanaman padi setiap tahun mencapai 90 ribu ton. Angka tersebut melebihi kebutuhan  konsumsi beras di daerah yang hanya 37 ribu ton.

Baca Juga :  Pemkab Banggai Tingkatkan Infrastruktur Jalan di Berbagai Kecamatan, Targetkan Rampung Tahun Ini

“Kita surplus beras sekitar 53 ribu ton. Untuk itu kita masih butuh Saprodi (Sarana produksi) harus mendukung mulai dari benih, pupuk, pestisida dan alsintan, agar produksi pangan kita bertahan dan kualitasnya bisa menembus pasar moderen,” tandasnya.

Diakhir Hendra menegaskan bahwa upaya mempertahankan dan meningkatkan pangan daerah, bagian dari perwujudan serta realisasi program berdasarkan visi misi AT-FM, dalam rangka peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat khususnya para petani.(AMLIN)

Pos terkait