Wali Kota: Kepala OPD Jangan Jadi “Single Fighter”

PALU,CS -Wali Kota Palu Hadianto Rasyid menekankan sejumlah hal saat memimpin upacara apel kesadaran nasional, Senin 17 Oktober 2022 di halaman Kantor Wali Kota Palu.

Wali kota mengatakan apel kesadaran bermakna sebagai sarana membina karakter, memelihara rasa kekeluargaan untuk mewujudkan kerjasama dan semangat pengabdian kepada masyarakat, serta meningkatkan kemampuan dan keteladanan ASN.

Kemudian mendorong etos kerja ASN untuk mewujudkan ASN yang bermutu tinggi dan sadar akan tanggung jawabnya.

Selain itu, diharapkan dapat menumbuhkan dan meningkatkan semangat, kesadaran dan wawasan kebangsaan ASN, sehingga dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan negara republik Indonesia.

“Semua itu harus didukung budaya kerja yang berorientasi kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Nilai dasar atau budaya kerja berakhlak diharapkan menjadi pondasi dalam mewujudkan visi dan misi Pemkot Palu. Komitmen menginternalisasi budaya kerja, aktivasi, dan penguatan harus dilakukan secara bertahap,”katanya.

Untuk konteks pelaksanaan reformasi birokrasi, upaya pembangunan budaya kerja berakhlak menjadi aspek utama penguatan manajemen perubahan. Penguatan peran agen perubahan (agent of change) dalam aktivasi budaya kerja ASN menjadi penting. Komitmen yang kuat dari pimpinan dan setiap unsur organisasi dalam mendorong perubahan dari berbagai aspek pelaksanaan reformasi birokrasi.

Baca Juga :  BPSKL Sulawesi – Hannah Indonesia Gelar Festival Produk Agroforestry

Pelaksanaan reformasi birokrasi dapat mentransformasi sistem kerja budaya kerja berakhlak harus mampu menjadi nilai dasar dan keyakinan di hati asn pemerintah kota palu.

“Olehnya, saudara-saudara harus meningkatkan pengetahuan (knowledge), harus ada perubahan pola pikir (mindset), dan perilaku (behavior). Jika ketiganya sudah menyatu, saya yakin misi ke empat pemerintah kota palu, yakni menciptakan pemerintahan yang profesional dan selalu hadir melayani, insyaallah kita bisa wujudkan,”pesannya.

Kepada OPD yang memiliki tugas dan fungsi dalam memungut atau menerima pendapatan asli daerah agar dilakukan evaluasi capaian dan potensi ketidak tercapaian.

Semua itu katanya harus dilakukan agar terjadi keseimbangan antara pendapatan daerah dan belanja daerah. Selanjutnya OPD agar segera mempersiapkan rencana kerja anggaran tahun 2023.

“Hal ini perlu dilakukan agar persiapan lebih matang dan pemanfaatan anggaran bisa menjadi solusi atas permasalahan sesuai tugas fungsi saudara-saudara-saudara,”ucapnya.

Baca Juga :  Pegawai Dinas PU Palu Sumbang Darah ke PMI

Wali kota juga berpesan kepala OPD agar jangan menjadi “single fighter” yang mengurus dan melaksanakan, melapor dan mengerjakan semuanya. Karena kalau hal itu dilakukan maka akan sulit bagi OPD untuk membangun kerjasama, kesepahaman dan rasa memiliki

Tugas kepala OPD sebut wali kota adalah harus mampu memanajeri diri dengan baik dan pengarah yang baik serta mampu membangun kerjasama tim yang baik.

“Saya bisa melihat bahwa hari ini, jangan kita sampai kendor. Disiplin yang sudah terbangun dalam 1 tahun ini jangan kendor. Ada pegawai yang seenaknya mau masuk atau tidak masuk.

Dalam rentang waktu beberapa hari belakangan, banyak pegawai yang sudah mendapatkan catatan akan diumumkan BKPSDMD.

“Kita lakukan tindakan disiplin untuk itu. Ini menjadi peringatan untuk yang lain. Agar mulai hari ini mari kita perbaiki kerja-kerja kita,”tegasnya.

PNS Pemkot Palu menurutnya berjumlah kurang lebih 8 ribu. Jumlah tersebut harusnya mampu menjadi mesin yang efektif untuk menggerakkan kota ini. Mengantar kota ini menjadi kota yang luar biasa.

Baca Juga :  Perumda Palu Akhirnya Punya Bisnis

“Karena kita memiliki pasukan 8 ribu. Tapi jika kepala OPD tidak mampu manajer yang baik. Hanya single fighter, maka jumlah yang 8 ribu ini tidak akan menghasilkan sesuatu yang optimal.Pembenahan manajerial kepala OPDnya, maka saya yakin OPD – OPD yang ada InsyaAllah akan bisa baik,”tambah wali kota.

Dalam sejumlah kunjungan dibeberapa OPD menurutnya apel pagi sudah mulai kendor.Bahkan ada OPD yang apel pagi tersisah 5 orang. Padahal jumlah pegawai baik ASN maupun non ASN di OPD tersebut jumlahnya lebih hingga mencapai 100.

Ini menunjukkan bahwa kesadaran disiplin dalam diri ASN belum mampu terbangun dengan baik.

“Hari ini bukan hari untuk beristirahat dan bersantai. Hari istirahat bagi ASN adalah ketika pensiun dan tidak bekerja lagi sebagai ASN. Maka silahkan menikmati waktu. Tapi hari ini adalah hari bekerja bagi kita semua. Kesempatan yang mungkin tidak berulang bagi kita,”demikian wali kota(TIM).

Pos terkait