PALU,CS – Forum Koordinasi dan Komunikasi (Forkkom) Bappeda kabupaten/kota se Sulteng ke XX dibuka Senin malam 30 Januari 2023 di Lapangan Vatulemo Palu.
Kepala Bappeda Palu, Arfan mengatakan, sebagi tuan rumah pihaknya berusaha mengubah suasana dan pola pelaksanaan Forkkom sehingga memberikan dampak bagi penguatan ekonomi masyarakat.
Salahsatu kata Arfan adanya partisipasi dari pengrajin dan UMKM untuk bisa menampilkan produknya dalam pameran Forkkom.
“Setahu saya hanya setahun sekali produk kabupaten kota ini ditampilkan, itupun hanya dalam Sulteng expo,”katanya.
Bappeda menurutnya punya tugas menjaga indikator makro ekonomi agar bisa stabil dan normal. Khusus Palu pameran ini menjadi prioritas karena Palu adalah kota jasa.
“Hasil diskusi kami dengan Bappeda Sulteng kegiatan Forkkom di Palu ini menjadi rol model bagi pelaksanaan Forkkom dimasa mendatang,”ujarnya.
“Karena dampak pameran bisa memberi daya dukung pendapatan masyarakat khususnya pelaku UMKM,”ucapnya.
Ia berterima kasih atas dukungan penuh Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Wawali) Palu dalam menyukseskan Forkkom ke XX ini.
Kepala Bappeda Sulteng,Sandra L Tobondo mengatakan, agenda Forkkom akan membicarakan persoalan isu kabupaten kota yang sebelumnya sudah dibedah dalam Rakor bersama Gubernur dan Bupati wali kota se Sulteng beberapa waktu lalu.
Dalam forum kata dia nantinya akan ada komisi yang akan akomodir usulan kabupaten/kota yang akan ditanggulangi pemerintah provinsi dan pusat.
“Dalam Forkkom kita akan pertajam semua progam dan kegiatan sebelum masuk dalam Rakor untuk penyusunan APBN dan Musrenbang provinsi. Itu nantinya akan ditindaklanjuti oleh pemerintah provinsi dan pusat,”ujarnya.
Saat ini terang Sandra Tobondo Indek Pembangunan Manusia (IPM) Sulteng berada diangka 37,28 persen. Tahun 2023 Sulteng ditargetkan pemeri pusat untuk mendongkrak IOm menjadi 72 persen.
“Hal ini berat namun jika dilakukan bersama dengan sumber daya yang ada pasti akan bisa dilaksanakan bersama,”katanya.
Selanjutnya tambah Sandra, angka kemiskinan Sulteng sejauh ini turun dari 12.33 persen menjadi 12,30 persen. Ini menjadi angka penurunan yang signifikan di Pulau Sulawesi.
Ia menyebut Forkkom ke XXI akan dilaksanakan di Kabupaten Morowali Utara (Morut). Ia berharap Morut bisa lebih berinovasi dari Kota Palu.
Wakil Wali Kota Palu dr Reny A Lamadjido dalam sambutan wali kota mengatakan, Forkkom adalah wahana silaturahmi
Menurutnya pameran Forkkom yang telah digelar dua hari cukup mendapat antusias masyarakat. Jumlah masyarakat yang berkunjung kurang lebih sebanyak 2.400 orang.
Forkkom menurutnya adalah silaturahmi dan saling koordinasi antar insan perencana pembangunan daerah. keberadaannya betul-betul diharapkan agar event ini memberi sumbangsih terobosan pemikiran dari pesertanya.
Dalam Forkkom berisi indikator IPM dan transformasi ekonomi yang berkualitas.
“Di dalamnya terbesit pesan penguatan ekonomi yang merata dan indeks pembangunan manusianya akan meningkat. Sayangnya Stuntingnya juga meningkat. InsyaAllah kedepan Stunting kita akan jauh lebih baik, sehingga Kota Palu bisa menurun Stuntingnya,” ungkapnya.
Ia mengatakan dari sisi perencanaan hendaknya setiap insan perencana pada semua label benar-benar dapat menguasai dengan presisi yang menyangkut metodologi tahapan serta instrumen.
Ia berharap Forkkom dapat mengakselerasi visi Gubernur Sulteng tahun 2021-2024 yakni gerak cepat menuju Sulteng yang Lebih Sejahtera dan lebih maju sambil mendorong kerjasama antar kabupaten/kota.
Dengan kerjasama antar daerah diharapkan dapat menanggulangi kemiskinan, mengurangi kesenjangan antar wilayah, serta pemanfaatan bersama sumber daya alam untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dengan indikatori oleh pencapaian SDGs secara tepat sampai ke tingkat wilayah ke bawah.
“Semoga melalui Forkkom ini dapat menghasilkan terobosan pemikiran untuk daerah,”demikian Wawali.
Semen itu, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sulteng, Rudi Dewanto mewakili Gubernur berterimakasih atas kesediaan Kota Palu menjadi tuan rumah.
Menurutnya Forkkom adalah salahsatu wadah yang startegi dalam merumuskan dan menyiapkan isu pembangunan Sulteng dimasa depan.(TIM).