14 Ekor Sapi Mati Mendadak di Morowali, Ini Penyebabnya

Sapi yang terindikasi diserang virus jembrana, di Kabupaten Morowali

MOROWALI, CS – Sejumlah hewan ternak sapi mati mendadak di dua desa di Kabupaten Morowali. Informasi tersebut beredar di grup-grup Whatsapp di daerah tersebut.

Diterangkan bahwa sapi mati dengan tiba-tiba tanpa adanya gejala yang terlihat jelas, hal itu membuat para petenak di Desa Ungkaya dan Moahino, kecamatan Witaponda panik.

Terkait hal itu, Kepala Bidang Peternakan pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Morowali, Awaludin, membenarkan adanya kejadian tersebut atas laporan dari masyarakat pemilik ternak.

“Benar Pak, ada laporan tentang sapi mati secara mendadak sejak dua pekan terakhir. Pertama kali kasus tersebut mencuat pada pekan lalu . Ketika itu dilaporkan ada dua ekor sapi yang mati mendadak di desa tersebut. Jumlahnya bertambah menjadi kurang lebih 14 ekor hingga Senin kemarin,” kata Awaludin saat dikonfirmasi via telpon, Senin 4 Maret 2024.

Baca Juga :  DPR RI Apresiasi Hilirisasi Nikel di Kawasan IMIP

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Andi Irman mengatakan, ada indikasi bahwa sapi yang mati mendadak adalah terjangkit Virus Jembrana. Semuanya  jenis sapi bali milik pribadi, bukan hewan ternak bantuan dari Pemerintah.

“Saat ini petugas sudah melakukan penanganan di lapangan dengan cara menyuntikkan vaksin pada sapi yang masih ada, agar terhindar dari penyakit yang mematikan tersebut,” terangnya.

Menurut Andi Irman, laporan yang masuk pada Dinas Peternakan Provinsi Sulawesi Tengah, ada tiga Kabupaten untuk hewan ternak sapi yang suspek Virus Jembrana, yakni Kabupaten Donggala, Kabupaten Morowali Utara dan Kabupaten Morowali.

Baca Juga :  Kucur Rp100 Juta, PT. IHIP Beri Bukti Dukung Pelestarian Cagar Budaya

Andi Irman juga menghimbau kepada para pemilik hewan ternak, agar menjaga kebersihan kandang dan melakukan koordinasi dengan petugas yang ada di lapangan jika ada tanda-tanda sapi mulai sakit, agar terhindar dari penyakit sapi yang sangat mematikan tersebut.

“Saya imbau kepada pemilik hewan ternak untuk menjaga kebersihan kandang dan selalu berkoordinasi dengan petugas yang ada di lapangan,” tutup Andi Irman. **

Pos terkait