Ponpes TQ Tamanjeka Dukung Satgas Ops Madago Raya Cegah Penyebaran Radikalisasi di Poso

Pimpinan PonpesTQ Amanah Tamanjeka, Ustadz Burhan Al-Arnauth. (Foto: Istimewa)

POSO, CS – Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (Ponpes TQ) Amanah Tamanjeka di Kabupaten Poso menyatakan komitmennya untuk mendukung Satgas Operasi Madago Raya dalam upaya pencegahan penyebaran paham radikal di wilayah tersebut.

Hal ini disampaikan oleh pimpinan pondok pesantren, Ustadz Burhan Al-Arnauth, dalam sebuah pertemuan yang melibatkan pihak kepolisian dan masyarakat setempat.

Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Amanah Tamanjeka, yang didirikan pada tahun 2018, berada di bawah naungan Yayasan Wakaf Amanatul Ummah (YWAU) Poso.

Lembaga pendidikan ini mengkhususkan diri dalam pengajaran Tahfidz Qur’an (menghafal Al-Qur’an) serta berbagai pelajaran agama Islam lainnya, seperti Fiqih, Hadis, Bahasa Arab, dan Kitab Kuning. Meskipun begitu, penekanan utama di pesantren ini adalah pada penghafalan Al-Qur’an.

Menurut Ustadz Burhan, pesantren yang terletak di Dusun Ratalemba (Tamanjeka), Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir ini berstatus swasta dan khusus untuk santri laki-laki, dengan jenjang pendidikan setara Madrasah Tsanawiyah (SMP) dan Aliyah (SMA).

Baca Juga :  Komda Alkhairaat Poso Serukan Doakan dan Galang Dana untuk Palestina

Santri-santri di pesantren ini mengikuti ujian tahunan, namun ujian kelulusan mereka dilakukan bersama santri dari Pondok Pesantren Amanah Putra Landangan, Kecamatan Poso Pesisir.

“Pesantren yang kami pimpin ini bukan bagian dari kelompok radikal atau teroris. Kami berkomitmen untuk mencetak generasi yang hafal Al-Qur’an dan memiliki pemahaman agama yang moderat dan toleran. Kami juga membuka pintu bagi pihak kepolisian dan masyarakat untuk memastikan bahwa pendidikan yang kami berikan tidak bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan norma-norma agama yang beradab,” jelas Ustadz Burhan.

Pondok Pesantren Amanah Tamanjeka juga menegaskan bahwa mereka tidak menganut aliran atau paham yang bertentangan dengan Pancasila. Sebagai bagian dari upaya pencegahan radikalisasi, mereka berkomitmen untuk memberikan pendidikan agama yang dapat melawan paham intoleransi dan radikalisasi yang dapat berpotensi mengarah pada tindakan terorisme.

Baca Juga :  Rustam Muhammad Jufri, Mantan Napiter Poso Bangun Hidup Baru dengan Jual Ayam Kampung di Pasar Tradisional

“Pendidikan yang kami berikan adalah untuk mencegah berkembangnya pemahaman intoleran yang sering kali berujung pada radikalisasi. Kami ingin anak-anak santri kami tumbuh menjadi warga negara yang baik, yang memahami dan menjalankan syariat Islam sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia, dan tidak bertentangan dengan hukum negara,” tambahnya.

Pondok Pesantren Amanah Tamanjeka juga menyatakan dukungannya terhadap Operasi Madago Raya, yang merupakan upaya pihak Kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Kabupaten Poso.

Mereka berharap, dengan adanya kerjasama antara pesantren, masyarakat, dan aparat kepolisian, paham radikal dapat dicegah sejak dini, dan Poso dapat tetap menjadi wilayah yang aman dan kondusif.

Baca Juga :  Kelompok Tani Desa Bakti Agung Harap Dukungan Pemda Poso Untuk Tingkatkan Hasil Pertanian Desa

“Keberadaan Pondok Pesantren Amanah Tamanjeka ini diharapkan dapat menjadi salah satu pilar dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Poso, terutama dalam pencegahan penyebaran paham radikal. Kami siap mendukung semua upaya yang dilakukan untuk menciptakan masyarakat Poso yang lebih baik, lebih damai, dan lebih religius,” pungkas Ustadz Burhan.

Dengan demikian, Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Amanah Tamanjeka tidak hanya berfokus pada pendidikan agama, tetapi juga berperan aktif dalam mendukung upaya pemerintah dan kepolisian dalam menangkal radikalisasi dan terorisme di wilayah Poso, menjadikannya sebagai bagian penting dari upaya kolektif menjaga keamanan dan perdamaian di daerah tersebut. **

Pos terkait