PALU,CS – Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Sulteng merangkai kegiatan halal BI halal dengan seminar tentang hepatitis misterius: kebijakan dan aspek klinis, Kamis 19 Mei 2022 di Balai Pelayanan Kesehatan (Bapelkes) Sulteng.
Asisten II Pemkot Palu dr Husaema yang mewakili wali kota dalam kesempatan ini menjelaskan, hepatitis misterius tidak hanya
terjadi di indonesia tapi juga dilaporkan di sejumlah negara.
Badan kesehatan dunia atau WHO menurutnya menyebutkan hepatitis misterius tersebut terjadi di 12 negara dengan jumlah laporan mencapai 169 kasus pada 21 April 2022.
“Kita baru saja merasakan pelonggaran pembatasan aktivitas menyusul semakin terkendalinya kasus covid-19, namun kini muncul penyakit hepatitis yang belum diketahui asal-usulnya,”kata dr Husaema.
Meski begitu Husaema mengatakan kemunculan wabah itu perlu tetap diwaspadai dengan menerapkan pola hidup sehat.
“Saya tidak henti-hentinya meminta dan mengingatkan masyarakat untuk tidak lupa menerapkan protokol kesehatan, karena salah satu penularan hepatitis ini dapat melalui oral atau saluran pencernaan,”katanya.
Masyarakat menurut Husaema tidak perlu panik soal kemunculan kasus hepatitis misterius ini.
“Asalkan kita bersama-sama menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mencegah penyakit tersebut. Tak hanya itu, masyarakat juga harus menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari potensi penyakit lainnya,”pesan Husaema.
Terkait halal BI halal, ia pribadi dan atas nama Pemkot Palu dalam kesem itu mengungkapkan selamat hari raya Idul Fitri tahun 1443 H, minal aidil wal faidzin mohon maaf lahir dan batin.
“Semoga kita memperoleh kemenangan, kembali kepada kesucian serta memperoleh rahmat, pengampunan dan pembebasan dari api neraka dari Allah SWT setelah kita berpuasa di bulan ramadhan. Aamiin ya rabbal alamin,”ujarnya.
Halal bihalal diharapkan meningkatkan kualitas ibadah dan membangun tali ukhuwwah islamiyah. Dengan terjalinannya persaudaraan yang kuat dengan dilandasi akidah, dan iman, serta berdasarkan agama yang murni karena allah SWT, Insya Allah bisa mempersatukan umat Islam yang ada dari berbagai penjuru, khususnya umat islam di Kota Palu.
Halal bi halal yang diselenggarakan menurutnya adalah wahana untuk introspeksi dan evaluasi diri, supaya kita dapat mengetahui apakah ramadhan membawa perubahan ke arah yang lebih baik, atau sebaliknya.
Ibadah ramadhan selama satu bulan memberikan pelajaran untuk menjadi pribadi yang kuat, disiplin, sabar dan selalu menghargai antar sesama.
Husaema mengajak peserta seminar pertahankan roh ramadhan dalam kehidupan sehari-hari dalam menata dan menapak kehidupan yang lebih baik dimasa yang akan datang.
“Melalui kegiatan ini, kita semua diharapkan untuk dapat saling membersihkan diri dengan tulus dan ikhlas. Saling memberi dan meminta maaf kepada sesama atas segala khilaf dan dosa yang pernah kita buat. Tidak lagi mengulangi kesalahan atau kehilafan tersebut dimasa mendatang,”demikian Husaema (***).