PALU, CS – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), menyampaikan bahwa informasi yang beredar di masyarakat terkait adanya temuan formalin pada ikan di pasar tradisional tidak benar.
Kepala DKP Sulteng, Moh Arif Latjuba,menyampaikan sampel yang diambil oleh Dinas Pangan Provinsi Sulteng dan diuji di berbagai laboratorium belum menunjukkan hasil pasti yang dapat dipublikasikan karena masih memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Data itu belum bisa dipublikasikan,” kata Moh Arif, dikutip dari TrueStory, Rabu 24 Juli 2024.
Arif menjelaskan bahwa pengambilan sampel dilakukan pada bulan Mei 2024, dilanjutkan dengan rapat bersama untuk membahas hasilnya. Pihak DKP aktif melakukan pembinaan kepada masyarakat, terutama para nelayan dan pedagang, serta melakukan sosialisasi untuk memastikan bahwa tidak ada bahan berbahaya yang dimasukkan ke dalam ikan.
Proses pengujian dilakukan dengan mengambil lima sampel yang diuji di tiga tempat, yaitu Lab Dinas Pangan dan Peternakan, DKP, dan BPOM Kota Palu. Hasilnya menunjukkan bahwa di DKP dan BPOM, sampel dinyatakan negatif formalin, sementara Lab Dinas Pangan dan Peternakan mencatat ada perubahan warna pada ikan dan hasilnya positif.
“Hasil di kami negatif, hanya ada perubahan warna pada ikan, dan Lab Dinas Pangan dan Peternakan ada positif, serta hasil di BPOM hasilnya negatif,” jelas Arif.
Kesimpulannya, produk ikan dari hasil tangkapan hingga yang dijual di pasar dinyatakan negatif dari formalin. “Itulah informasi pasti dari kami, dan kami bisa lampirkan buktinya,” tegas Arif.
Arif juga menambahkan bahwa ikan yang berasal dari Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Gorontalo, dan Donggala semuanya dinyatakan negatif dari formalin. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak termakan informasi yang belum benar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Saya menghimbau kepada masyarakat untuk tidak termakan informasi yang belum benar, sebab data hasil lab yang beredar tidak bisa dipertanggungjawabkan, untuk siapa dan dari mana asal usulnya, sehingga ada oknum yang melakukan ini,” tutupnya. *
YAMIN