Pria Asal Toraja ini ditelantarkan Anak Kandungnya di Palu

PALU,CS – Seorang pria paruh baya bernama Semi L (51) hidup terlunta-lunta di Kelurahan Baiya Kecamatan Palu Utara Kota Palu. Ia ditelantarkan anak kandungnya yang juga tinggal di Kelurahan itu.

Malangnya, Semi saat ini sedang didera stroke ringan. Bicaranya pelo akibat otot lidahnya terganggu. Semi  kerap kali didapati warga sedang pingsan di jalanan karena lapar.

Semi saat ini tinggal sendiri di sebuah kamar kost di RT 6/RW 3 Kelurahan Baiya dengan kondisi memprihatinkan.

Untuk makan sehari-hari, warga Desa Rindingbatu Kecamatan Tesu Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan ini hanya mengandalkan pemberian warga sekitar kostnya.

“Sudah lima tahun saya begini pak. Saya ingin sembuh,”kata Semi, saat ditemui di Kelurahan Baiya, Sabtu 18 Juni 2022.

Meski bicaranya pelo, apa yang dikatakan Semi L masih bisa dimengerti. Ia menceritakan pengalaman pahitnya hingga harus terlantar di Kelurahan Baiya.

Kedatangan ke Kota Palu ia akui awalnya untuk menyusul istri dan tiga anaknya yang tinggal di Kelurahan Baiya.

Sayang, saat tiba di Palu, ia mendapati sang istri sudah menikah dengan pria lain. Tiga anaknya itu, ikut tinggal bersama istrinya. Ia mengakui anak-anaknya sudah cukup dewasa bila hanya sekedar merawatnya.

Baca Juga :  Pemkot Palu dan Pemkab Sigi Jalin Kerjasama Tangani Bencana

Namun jangankan merawat, Semi  menyebut selama berada di Palu justru mendapat perlakuan kasar anak-anaknya. Meski mengetahui dirinya dalam kondisi demikian, anak-anaknya sama sekali tidak merespon kehadirannya.

Sekali waktu, ia pernah memohon ke salahsatu anaknya untuk membawanya berobat ke dokter. Namun anaknya menolak.

“Saya hanya dimarahi anak saya pak datang ke sini,”ungkapnya.

Sebelum ke Palu, ia tinggal di Toraja. Di sana, ia punya dua adik kandung. Namun kedua adiknya ini enggan merawatnya yang sedang sakit. Lantaran itulah Semi memutuskan mencari anaknya di Palu.

Semi dulunya seorang kontraktor di Papua. Ia berhenti kerja akibat sakit yang menderanya itu. Sewaktu di Papua, ia memang tidak tinggal bersama istri dan anaknya di sana. Namun ia tak pernah putus komunikasi dan mengirimkan uang kepada istri dan anaknya.

Hingga akhirnya ia berhenti kerja dan tidak bisa lagi mengirimkan uang. Kondisi itupun memaksanya harus pulang kampung menemui keluarganya.

Tak berapa lama di Toraja, ia akhirnya memutuskan berangkat ke Kota Palu dengan menumpangi bis antar provinsi dengan dana secukupnya.

Beruntung selama berada di Baiya, Semi L bertemu seorang warga bernama Ilham yang tinggal tak jauh dari kamar kostnya.

Baca Juga :  Wali Kota Palu Imbau Masyarakat Tingkatkan Aduan Lewat Website

Ilham inilah yang kerap membantunya. Memberinya makan jika mendapati Semi L dalam keadaan lapar.

“Dia (Semi) sering pingsan kasian pak kita dapat di jalan. Biasanya kita bawa ke rumah baru kita ajak makan,”ungkap Ilham.

Ilham juga membenarkan perlakuan anak-anak Semi L yang tega menelantarkannya.

Merasa prihatin, Ilham kemudian menginformasikan keberadaan Semi L kepada seorang rekannya di Palu yang juga berasal dari Toraja. Informasi itupun ditindaklanjuti rekan Ilham dengan meminta bantuan  Anggota DPRD Kota Palu, Marcelinus yang notabene juga merupakan warga Tanah Toraja.

Sabtu siang 18 Juni 2022, politisi Perindo inipun menjenguk Semi L di rumah Ilham.

Suasana haru tak terelakkan saat Semi meluapkan tangisnya di depan Marcelinus. Beberapa warga sekitar berkumpul di rumah Ilham untuk mendengarkan kisahnya yang memilukan itu.

Semi berharap saat ini ia hanya ingin sembuh agar bisa melanjutkan hidup meski tanpa istri dan anak-anaknya lagi. Ia tak berharap lagi bisa berkumpul dengan keluarga kecilnya itu setelah perlakuan yang ia dapat dari anak-anaknya tercinta.

“Sudahlah pak, yang penting saya bisa sembuh dulu. Saya ingin berobat saja dulu,”ujarnya.

Baca Juga :  Sekkot Palu Ikuti Rakor Bersama Menko Marvest RI

Marcelinus sendiri berencana mengajak Semi untuk bekerja. Namun sebelum itu, Mercelinus mengaku akan mengurus semua keperluan agar Semi bisa berobat dan mendapat perawatan di rumah sakit.

Ia juga memastikan Dinas Sosial (Dinsos) Palu bisa menampungnya sementara di rumah singgah milik Dinsos Palu. Sekaligus memasukkan nama Semi sebagai peserta BPJS kesehatan dalam segmentasi penerima bantuan iuran (PBI).

“Saya sudah komunikasi dengan kepala dinas sosial dan mendapat respon baik,”ujar.

Selain itu, Marcelinus juga telah berkomunikasi dengan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Palu, Rosidah Talib untuk kepentingan administrasi kependudukan.

Menurutnya, Kepala Dinas Dukcapil Palu juga merespon cepat dan akan segera menerbitkan Kartu Keluarga (KK) atas nama Semi.

Dari KK itu nantinya Semi bisa didaftarkan masuk sebagai peserta BPJS kesehatan.

“Jadi pak Semi ini akan kita tampung dulu di rumah singgah. Sambil kita menunggu kartu nya terbit. Setelah itu kita bawa berobat di rumah sakit,”kata Marcel, sapaan akrabnya.

Marcel mengaku akan mendampingi Semi selama masa perawatannya nanti.

“Bila nanti dia (Semi) pulih, saya akan ajak dia bekerja,”demikian Marcel (TIM).

Pos terkait