Luas Garapan PT IMIP Bertambah, Pemprov Sulteng dan Pemkab Morowali diminta Lebih Ketat Mengawasi

PALU,CS – Anggota DPR RI asal Daerah Pemilihan Sulawesi Tengah (Sulteng), Anwar Hafid angkat bicara terkait banjir di areal pertambangan milik PT Indonesia Morowali Industri Part (IMIP) di Desa Bahomakmur Kabupaten Morowali pada Senin 27 Juni 2022.

Anwar Hafid yang notabene mantan Bupati Morowali dua periode ini meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali segera melakukan pengawasan secara ketat terhadap aktivitas PT IMIP.

“Pemerintah provinsi dan kabupaten harus melakukan pengawasan ketat atas pengelolaan lingkungan akibat kegiatan pertambangan yang ada di Morowali dan Morut, tidak terkecuali IMIP,” ujar Anwar Hafid.

Baca Juga :  STAH Dharma Sentana Sulteng Wisuda Dua Angkatan Sekaligus

Politisi Demokrat ini mengatakan, saat ini banjir memang baru melanda Desa Bahomakmur. Namun tidak menutup kemungkinan besok- besok akan melanda juga daerah lainnya karena aktivitas pertambangan yang kian masif. Sementara upaya pengelolaan lingkungan sangat minim.

“Kalau dijaman saya dulu, luas kawasannya industry IMIP 2000 ha, pemerintah harus awasi IMIP dengan ketat,utamanya soal pengelolaan lingkungan,” tekannya.

Anwar Hafid yang santer digadang-gadang akan kembali mencalonkan diri dalam kontestasi pemilihan Gubernur Sulteng 2024 mengaku sudah tidak mengetahui persis jika luasan lahan wilayah PT IMIP sudah bertambah dari 2000 Ha menjadi 3600 Ha.

Baca Juga :  Gubernur Setujui 1 Raperda Usulan Pemprov dan 3 Prakarsa DPRD Sulteng

“Mungkin ya mereka ada penambahan,”tandas Anwar Hafid kepada sejumlah wartawan.

Dilaporkan pada Senin 27 Juni 2022 terjadi hujan deras di Kabupaten Morowali. Salahsatu kawasan yang terdampak parah terjadi di kawasan PT IMIP. Pemandangan banjir di areal pertambangan nikel raksasa inipun viral di media sosial (**).

 

Pos terkait