TOLITOLI,CS – Setelah sukses menggelar pelatihan pemandu arung jeram beberapa waktu lalu, Dinas Pariwisata Kabupaten Tolitoli kembali menggelar pelatihan bagi pemandu selam untuk pekerja di kawasan wisata bahari di Kabupaten Tolitoli.
Kepala Dinas Pariwisata Tolitoli melalui Kepala Bidang Destinasi Wisata Nurahmansyah. SPMM, saat pembukaan pelatihan tersebut mengatakan, kegiatan yang bersumber dari dana DAK Non Fisik Dana Pelayanan Kepariwisataan tahun 2023 tersebut, bertujuan untuk memberi bekal pengetahuan tehnik menyelam bagi seluruh pelaku usaha wisata bahari, agar kedepan bisa megelolah usahanya secara profesional.
“Seiring berjalannya waktu, objek wisata bahari khususnya wisata snokeling maupun diving, kedepan menuntut pelaku usaha memiliki pengetahuan lebih dan profesionalisme, untuk itulah, kebetulan kami memiliki anggaran dana pelayanan Kepariwisataan, kegiatan ini kami gelar,” kata Nurahmansyah.
Ia juga menjelaskan, khusus untuk pelatihan pemandu selam ini, pihaknya merekrut sedikitnya 40 orang peserta yang dipilih dari beberapa wilayah yang potensi wisata bahari serta mereka pelaku usaha kawasan wisata bahari yang menyediakan fasilitas penyelaman untuk wisatawan.
Pria yang akrab disapa Maman ini juga menjelaskan, untuk membekali peserta dengan pengetahuan seputar tehnik penyelaman, mereka dilatih oleh Agus Madjid instruktur selam bersertifikasi dari Provinsi Sulteng yang juga pengurus Persatuan Olahraga Senam Seluruh Indonesia (POSSI).
“Kami ingin tingkatkan kapasitas kemampuan pemandu selama, agar ketikan kami mulai mengembangkan objek wisata selama, daerah ini telah memiliki pemandu selam yang handal dan siap bekerja,” katanya.
Ia menambahkan peningkatan kapasitas pemandu selam bertujuan menjaga keselamatan wisatawan yang menggunakan fasilitas selam di kawasan pariwisata bahari tersebut. Kompetensi pemandu selama akan mempengaruhi kepercayaan wisatawan terhadap pelaku usaha pariwisata tersebut.
Apalagi wisatawan yang paling banyak menggunakan fasilitas selam itu berasal dari luar daerah bahkan luar negeri dibandingkan wisatawan domestik.
Selain itu, kegiatan pelatihan pemandu selam katanya akan dievaluasi. Tujuannya, agar dapat dipastikan pelatihan tersebut tepat sasaran dan dapat dipraktekkan saat pemandu selam bekerja.
Sebab beberapa objek wisata bahari khususnya snokeling maupun diving yang rencananya akan dijadikan kawasan wisata diantaranya, pulau Sabang, Pulau Kapas, pulau Salando, kawasan pantai Lalos dan beberapa kawasan yang sedang dilakukan explorasi. (Ren)