HUT IDI ke-72, BI Sulteng dan IDI Bagi 1000 Bibit Cabai

PALU,CS – IDI fun walk and share di Lapangan Vatulemo Palu, Minggu pagi 23 Oktober 2022 disemarakkan beragam kegiatan pendukung. IDI fun walk and share merupakan kegiatan untuk memeriahkan dirgahayu Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ke 72 yang digelar serentak se Indonesia.

Salahsatu rangkaian kegiatannya adalah pembagian bibit cabai bagi masyarakat hanya dengan harga 1 Rupiah yang dibayar menggunakan metode Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS).

Sebanyak 1000 bibit cabai disediakan dalam kegiatan itu. pembagian bibit cabai merupakan kolaborasi IDI dan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sulawesi Tengah (BI Sulteng) dan Balai Pertanian

Terpantau, masyarakat yang ingin mengambil bibit cabai terlebih dahulu melakukan scan terhadap kode batangan QRIS yang dipajang petugas. Setiap warga yang berhasil melakukan scan code kemudian mendapat 1 lembar kupon untuk ditukarkan dengan 1 bibit cabai dalam polibag.

Kepala Perwakilan BI Sulteng, Dwiyanto Cahyo Sumirat yang hadir dalam kegiatan ini mengatakan sangat berterima atas kesempatan untuk berkolaborasi menyemarakkan dirgahayu IDI tingkat Sulteng tersebut.

Baca Juga :  BI Sulteng Bantu 16 Sekolah dalam PSBI Pengembangan SDM Unggul

Dalam kegiatan ini, pihaknya ingin mengajak masyarakat untuk mulai menanam cabai di rumah masing-masing. Selain untuk konsumsi, hasil panen cabai jika dalam jumlah besar juga bisa disalurkan ke pasar-pasar.

“Bantu konsumsi di rumah tangga dan ikut stabilkan harga cabai,”kata Anto, sapaan akrab Kepala Perwakilan BI Sulteng.

Ia berharap kedepan gerakan menanam cabai di rumah tangga ini bisa semakin meningkat. Dengan begitu upaya dalam pengendalian inflasi di Sulteng bisa dilakukan bersama.

“Semoga kedepan kita bisa lebih banyak lagi berkolaborasi demi kebaikan masyarakat di Sulteng,”harapnya.

Menurutnya, melalui gerakan menanam cabai diharapkan juga bisa menggerakkan partisipasi masyarakat dalam melawan inflasi. Mengingat harga cabai memang menjadi komponen inflasi di semua daerah di Sulteng.

Kegiatan fun walk and share IDI Sulteng ini lanjutnya merupakan momentum tepat untuk mengajak masyarakat agar bisa memulai menanam cabai di rumah masing-masing.

“Selain ingin mengajak masyarakat untuk hidup sehat,karena ada jalan sehat dan pemeriksaan kesehatan gratis, kita juga ingin ajak masyarakat berpartisipasi menanam cabai di rumah. Dengan begitu harga cabai nantinya bisa terkendali dan pasokannya juga cukup,”terang Anto.

Baca Juga :  BI Sulteng Kolaborasi Fery Desainer Kenalkan Kreasi Tenun di Ajang IFW 2024 Jakarta

Kepada wartawan, Anto menjelaskan bahwa dalam lima bulan terakhir inflasi di Sulteng cukup besar. Hal itu terjadi lantaran dipicu terjadinya musim hujan. Maka salahsatu upaya yang bisa dilakukan untuk menekan harga sekaligus ketersediaan cabai adalah bersama sama melaksanakan penanaman cabai dari tingkat rumah tangga. Karena dengan pasokan yang melimpah, diharapkan harganya juga menjadi stabil.

Terkait ajakan menanam cabai sambung Anto, sebelumnya telah ada beberapa kolaborasi yang dilakukan bersama dalam satu program “Urban Farming”.

Misalnya kerjasama menanam cabai dilakukan dengan melibatkan unsur PKK dari 46 kelurahan di Kota Palu. Gerakan menanam cabai dilakukan dengan membagikan 7.700 bibit cabai kepada pengurus PKK.

Selanjutnya dukungan program Pagasi Ride Ikatan Sport Sepeda Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah (ISSI) bekerja sama dengan BI dalam menyelenggarakan Pagasi Ride.

Baca Juga :  Ramadan-Idul Fitri, BI Sulteng Siapkan Uang Kartal Rp996,5miliar 

Pagasi Ride merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam pengendalian inflasi pangan. Dimana setiap peserta Pagasi Ride yang telah mendaftar turut berkontribusi menyumbang setidaknya 6 bibit cabai yang nantinya akan diserahkan kepada Pondok pesantren binaan BI Sulteng Kota Palu. Selain itu setiap pendaftar Pagasi Ride juga berhak membawa pulang 4 bibit cabai untuk ditanam di rumah.

Selanjutnya penggunaan QRIS dalam transaksi yang juga digelar dalam ‘Fun Walk and Share’ IDI Sulteng untuk mengambil bibit cabai. Menurut Anto pihaknya ingin terus mengedukasi masyarakat dalam berbagai momentum.

Pihaknya ingin mengajak masyarakat untuk mulai bertransaksi menggunakan QRIS. Karena awalnya memang ada stigma bahwa bertransaksi dengan QRIS sulit dilakukan.

“Tapi kalau dicoba sebenarnya ngga sulit sih. Kita akan coba tetap kenalkan ke masyarakat menggunakan aplikasi mobile banking untuk daftar hanya 1 Rupiah. Ada petugas yang disiagakan untuk itu dalam kegiatan IDI,”demikian Anto (TIM).

Pos terkait