PALU, CS – Rektor Universitas Tadulako (Untad), Prof. Mahfudz, melantik para wakil dekan di lingkup Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta mengukuhkan ketua dan anggota Satuan Pengawasan Internal (SPI), dan Kepala UPT Komisi Disiplin. Pelantikan dilaksanakan di lantai I gedung Rektorat Untad. Kamis 1 April 2021.
Para wakil dekan yang dilantik, masing-masing Dr. Fikry Karim, menggantikan Dr. Sudirman sebagai wakil dekan bidang akademik, Dr. Muh. Yunus Kasim, sebagai wakil dekan bidang umum dan keuangan, serta Dr. Haerul Anam, menggantikan Dr. Elimawati Rombe, sebagai wakil dekan bidang kemahasiswaan.
Sementara itu, untuk jabatan Ketua dijabat oleh Dr. Moh. Iqbal, sebagai Ketua Satuan Pengawasan Internal (SPI), Dr. Asri Lasatu, menggantikan Asmadi Weri, sebagai Sekretaris merangkap anggota bagian hukum SPI, serta Dr. Sudirman, sebagai Ketua Komisi Disiplin menggantikan oleh Drs. Abdul Kadir Patta.
Rektor Untad, dalam sambutannya usai prosesi pelantikan dan pengukuhan mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada para wakil dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta Ketua dan anggota SPI dan Ketua Komisi Disiplin yang telah berakhir masa jabatannya, atas pengabdian dan prestasi yang ditorehkan selama menjabat.
Kepada para pejabat yang telah dilantik dan dikukuhkan, rektor mengucapkan selamat dan berharap para pejabat yang telah dilantik dan dikukuhkan dapat bersinergi.
Rektor pada kesempatan itu juga meminta seluruh civitas akademika Untad untuk menyukseskan program vaksinasi di Untad. Pada tahap pertama, vaksinasi mencakup 200 orang dan tahap kedua mencapai 1900 orang.
“Walaupun jumlahnya masih sedikit, kita harus tunjukkan bahwa kita siap. Saya menerima laporan dari Direktur RS Untad bahwa setiap harinya, jumlah pegawai di lingkup Untad yang melakukan vaksinasi masih minim,” ujarnya.
Menurut rektor, perlu kesadaran dari kita semua untuk menyukseskan vaksinasi ini. Bila perlu kata dia, setiap fakultas menjadwalkan untuk melakukan vaksinasi.
Selanjutnya, rektor mengajak kepada semua pihak untuk menjaga diri dari radikalisme dan terorisme. Pihaknya mengutuk aksi terorisme yang terjadi, khususnya peristiwa bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, beberapa waktu lalu.
Pihaknya meminta Pusbang Depsa agar membuat program yang lebih nyata menyasar mahasiswa, tidak cukup hanya program deradikalisasi. Pihaknya meminta Pusbang Depsa bekerjasama dengan wakil dekan bidang kemahasiswaan di setiap fakultas. **
