Tahun Ini AJI Palu Ketambahan 23 Anggota Baru

PALU,CS – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palu telah merampungkan perekrutan anggota baru yang berlangsung dua hari 15 – 16 Mei 2022. Rekrutmen yang berlangsung di Palu selama dua hari itu, berhasil menyaring 23 jurnalis menjadi anggota baru AJI Palu.

Abdul Rifai, Divisi Organisasi AJI Palu dalam laporannya menyebutkan pendaftaran calon anggota AJI dimulai sejak 03 hingga 15 Maret 2022.

Pendaftar rekrutmen AJI Palu gelombang VII ini awalnya sebanyak 44 wartawan berasal dari Palu, Sigi, Parigi Moutong, Poso dan serta Banggai dan Bangkep yang ikut mendaftar. Para pendaftar adalah wartawan tulis, fotografer, layouter dari media cetak, mendia online dan radio, termasuk pers mahasiswa dan citizen jurnalisme.

Di tahap pemantauan selama 1,5 bulan, panitia seleksi mewajibkan peserta mengisi enam surat pernyataan. Antara lain surat pernyataan tidak rangkap organisasi, tidak menjadi pengurus atau anggota parpol, tidak menjadi karyawan BUMN/BUMD, tidak menjadi komisioner, tidak menjadi komisaris dan surat pernyataan bukan sebagai ASN, TNI/Polri), ditambah bukti id card.

Baca Juga :  Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji’un, Putri Guru Tua Tutup Usia

Namun dua peserta dalam tahap pemantauan menyatakan mundur. Sementara dua peserta lainnya tidak menyetorkan persyaratan yang diminta. Sehingga tersisa 33 nama yang berhak mengikuti tahap ujian tertulis dan wawancara.

Peserta yang lolos lalu mengikuti seleksi tertulis dan wawancara pada Minggu 15 Mei. Lalu pada Senin 16 Mei peserta yang berhasil lulus seleksi diumumkan sekaligus mengikuti pembekalan.

Menurutnya pada tahap seleksi, panitia memutuskan dua orang yang dinyatakan gugur atau tidak lulus seleksi sehingga hanya ada 23 orang lainnya lulus menjadi Anggota AJI Palu.

Selanjutnya 23 nama tersebut diajukan ke AJI Indonesia untuk mendapatkan nomor keanggotaan sebagai anggota AJI Palu.

Peserta yang dinyatakan lulus seleksi juga mengikuti pembekalan sejumlah materi dasar seperti nilai-nilai AJI yang dibawakan Mahdi Muhammad Bidang Organisasi AJI Indonesia,

Kemudian materi terkait ketenagakerjaan yang dibawakan Divisi Ketenagakerjaan AJI Palu, Tahmil.

Baca Juga :  Motif Kelor Diharap Jadi Ciri Batik Tenun Palu

Lalu materi SOP kekerasan seksual bagi anggota AJI yang dibawakan Divisi Gender dan Kelompok Marginal AJI Palu, Agung Sumandjaya dan diakhiri dengan materi penajaman kode etik jurnalis langsung dari Ketua AJI Palu, Yardin Hasan.

Ada empat materi utama yang penilaian pada seleksi kali ini. Yakni, integritas yang terdiri kode etik dan kode prilaku dengan bobot penilaian tertinggi. Kemudian Keajian tentang sejarah berdirinya AJI dan kompetensi yang terdiri dari tes esai dan tertulis.

Indrawati Dg Cayya mengaku, dirinya sangat senang hingga akhirnya lolos pada seleksi kali ini. Jurnalis Pos Palu ini mengaku, semalam menjelang tes telah mempelajari semua materi yang diberikan panitia.

Peserta lainnya Dewi Satri dari Luwuk mengatakan, ia telah mengimpikan masuk di AJI sejak 4 tahun silam. Ia mengaku senang masuk di AJI karena nilai-nilai yang diperjuangkan AJI dalam isu hak-hak pekerja, keberagaman dan isu-isu universal sejalan dengan nilai-nilai yang dianutnya.

Baca Juga :  Kecam Inflasi Militer Israel, Aktivis Kemanusiaan Palu Kampanye Tunggal di Grand Mall Kota Palu

Sekretaris AJI Palu, Kartini Nainggolan mengatakan, rekrutmen anggota AJI Palu tidak saja komitmen untuk melaksanakan AD/ART organisasi dan menjalankan amanah Konferta VIII AJI Palu.

Rekrutmen kali ini tak sekadar untuk memastikan regenerasi di tubuh AJI Palu dengan mencetak kader baru. Anggota yang baru terpilih diharapkan mempunyai semangat dan gairah baru dalam menjalankan nilai-nilai AJI. Kebebasan pers harus diperjuangkan karena kebebasan pers merupakan standar jurnalisme.

”Dengan kebebasan pers yang baik, jurnalis AJI diharapkan mampu memberi kontribusi bagi publik dengan menjalankan fungsi kontrolnya secara bertanggungjawab,” tutup Kartini.

Sementara itu Ketua AJI Palu Yardin Hasan dalam arahannya mengatakan, penerapan kode etik profesi pada prinsipnya telah dipahami oleh seluruh anggota AJI Palu yang baru.

Namun kata dia, intelektual yang dimiliki seorang wartawan terhadap teori-teori kode etik jurnalis akan sia-sia tanpa integritas.

“Karena etika itu sebenarnya bersemayam diatas hukum,”demikian Yardin Hasan (**/TIM).

Pos terkait