TOLITOLI ,CS – Keterbatasan kemampuan serta minimnya pengalaman, menjadi faktor penyebab kurang maksimalnya pengelolaan serta pengembangan destinasi wisata di Kabupaten Tolitoli. Kondisi itu menyebabkan cukup banyak fasilitas objek wisata saat ini kurang dilirik wisatawan.

Menjawab tantangan tersebut dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Tolitoli sejak Rabu 4 Mei hingga Kamis 5 Mei 2023 akhirnya menggelar pelatihan Pengelolaan desa wisata. Pelatihan ini melibatkan puluhan peserta dari seluruh desa yang memiliki objek wisata, khususnya masyarakat yang terlibat Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang digelar di Hotel Mitra.

Pada kegiatan ini Dispar menghadirkan I Ketut Sutrawan Slamet asal Buleleng Provinsi Bali sebagai narasumber, yang juga merupakan ketua Pokdarwis Segara Giri Desa Pemuteran Buleleng, peraih penghargaan Desa Wisata Inspiratif Mandiri tahun 2021 dan Comunity Based On Tourism SE Asia Tenggara tahun 2023.

“Pokdarwis Desa Segara Giri ini, kami jadikan pilot project, dalam pengembangan seluruh potensi objek wisata di Kabupaten Tolitoli, inilah yang menjadi alasan, sehingga kami hadirkan ketuanya sebagai narasumber, untuk berbagi pengalaman serta pengetahuan melalui pelatihan pengelolaan Desa Wisata yang kami gelar saat ini,” jelas Kepala Dinas Pariwisata Tolitoli Yustiyanto Bantilan S.Com,M.Si saat ditemui disela-sela kegiatan tersebut.

Melalui kegiatan tersebut, Yustiyanto berharap, seluruh materi yang didapatkan oleh peserta selama pelatihan, betul-betul dapat memahami, agar nantinya dalam implementasinya dapat terealisasi sesuai espektasi.

” Ini kesempatan bagi peserta, belajar agar mampu mengembangkan diri mengasah sumber daya dalam mengakses informasi-informasi penting agar memiliki kemampuan dalam mengelola potensi objek wisata di wilayahnya masing-masing,” harap Yustiyanto.

Sementara beberapa poin penting dari materi yang disajikan kepada seluruh peserta adalah pemahaman tentang wawasan tata kelola obyek wisata, inovasi, serta keterampilan promosi di media sosial agar mampu mendatangkan banyak pengunjung. Termasuk melatih kemampuan agar mampu menjadi pelopor dalam menjaga lingkungan dari aspek keindahan, kebersihan, keamanan, ketertiban maupun kenyamanan.

Melalui pelatihan tersebut, Yustiyanto jug berharap kepada peserta khususnya Pokdarwis, agar kedepan, betul-betul mampu memahami tugas-tugas melayani pengunjung di obyek wisata yang mereka kelola,serta ramah, selalu tersenyum, penguasaan lokasi, dan memandu wisatawan dengan baik,

” Intinya, pelatihan ini kita gelar, dengan harapan, agar masyarakat khususnya Pokdarwis yang menjadi peserta, terjadi peningkatan SDM, sehingga mampu memaksimalkan pengelolaan infrastruktur pariwisata yang telah dibangun saat ini,” harapnya.

Ia mencontohkan, objek wisata Pulau Lingayan Desa Ogotua maupun pulau Sabang. Meski telah dibangun berbagai fasilitas dengan anggaran puluhan miliar, namun sampai saat ini, pengelolaannya masih kurang maksimal sehingga belum mampu memenuhi target PAD.

Olehnya menurut Yustiyanto, salah satu solusi, agar pengelolaan objek wisata tersebut bisa maksimal, pihaknya saat ini fokus pada pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan maupun studi banding yang lebih melibatkan masyarakat.

“Karena kita tahu pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, jadi kita memfasilitasi masyarakat agar meningkatkan SDM yang dimiliki, agar masyarakat dapat lebih kreatif, berinovasi dalam membantu mengembangkan potensi wisata bersama pemerintah daerah,” tandasnya.

Sementara, puluhan peserta yang berkesempatan mendapatkan pelatihan saat, diataranya berasal dari Desa kapas, Teluk Jaya Kecamatan Tolitoli Utara, Desa sabang, Ginunggung Kecamatan Galang, Desa sambujan, Pulau lutungan, Desa Oyom,Desa Ogotua, Desa kombo, Desa Dadakitan Pulau Kabetan Simatang dan Pulau Tampelekan (Rendra)