TOLITOLI,CS – Dinas Pariwisata Kabupaten Tolitoli melatih sedikitnya 60 pelaku usaha ekonomi kreatif (Ekraf) di daerah tersebut, Sabtu 6 Mei 2023 di Hotel Mitra Tolitoli. Pelatihan ini bermaksud meningkatkan kemampuan serta keterampilan para pelaku usaha dalam mengelola bisnis ekonomi kreatif.
Selain itu kegiatan juga bertujuan agar pelaku usaha Ekraf memiliki sumber daya dalam melakukan tata kelola bisnis dan pemasaran destinasi wisata di kabupaten berjuluk kota cengkeh tersebut.
Pelatihan ini memanfaatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik pelayanan kepariwisataan tahun 2023.
Kepala Dinas Pariwisata Tolitoli Yustiyanto Bantilan S Com M Si berharap pelatihan itu mampu melahirkan para pelaku usaha yang handal dan piawai dalam mempublis dan memasarkan nilai jual destinasi wisata yang dimiliki Kabupaten Tolitoli.
“Kami harap akan lahir pelaku ekonomi kreatif yang mampu meningkatkan daya saing dalam mempromosikan dan memasarkan destinasi wisata daerah ini,” terang Yustiyanto Bantilan saat ditemui usai menutup kegiatan tersebut di Hotel Mitra Sabtu 6 Mei 2023.
Menurutnya pariwisata merupakan sektor yang berkembang pesat dan strategis sebagai sumber pendapatan daerah dan devisa Nasional, pencipta kesempatan kerja dan berusaha, sekaligus bisa digunakan sebagai media untuk melestarikan nilai – nilai budaya dalam arah pembangunan pariwisata terutama dilihat sebagai penggerak
ekonomi daerah.
“Menghadapi tantangan itu, wajib bagi kami mempersiapkan SDM dalam mengelolah, itulah pentingnya dilakukan pelatihan ini,” imbuhnya.
Ia menambahkan, dengan ditetapkannya Desa Malangga sebagai salah satu dari 10 desa wisata terbaik secara Nasional, pihaknya saat ini tengah berupaya membenahi infrastruktur sebagai penunjang daerah ini untuk menjadi daerah tujuan wisata bagi wisatawan baik lokal, nasional maupun internasional.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Pembinaan Bidang SDM Dispar Tolitoli Nurahmansyah SP M Si menambahkan, agar apa yang menjadi espektasi tersebut dapat diraih, menurutnya perlu dilakukan peningkatkan kualitas produk dan pelayanan wisata. Karena sesungguhnya kualitas SDM itulah yang diyakini secara langsung akan menentukan mutu produk dan layanan wisata.
“Artinya peningkatan kualitas SDM menjadi salah satu kunci untuk memenangkan parsaingan global yang semakin kompetitif saat ini,” katanya.
Menurutnya pelatihan bagi pelaku usaha pariwisata dibidang pengelolaan, bisnis dan pemasaran, termasuk digitalisasi destinasi pariwisata merupakan prasyarat untuk peningkatan SDM, adalah sistem pendidikan dan pelatihan kepariwisataan yang mendukung penyesuaian dan
penerapan standard kompetensi tenaga kerja pariwisata.
Nurahmansyah juga menjelaskan, peserta pelatihan DAK Non Fisik kali ini, adalah pelaku usaha di industri kepariwisataan yang ada di seputar destinasi atau di kecamatan masing-masing, dan mereka yang memiliki potensi untuk dijadikan agen perubahan.
“Kami berharap, mereka semuanya setelah mendapatkan pelatihan mampu mempengaruhi dan memberikan contoh kepada masyarakat lainnya. Bagaimana seharusnya mereka melayani dengan kompetensi standard dan bersikap baik ketika melayani Wisatawan Mancanegara dan
Nusantara nantinya,”harap pria yang akrab disapa Maman ini.
Selain itu ia juga menjelaskan, pelaksanaan pelatihan tersebut, difokuskan kepada sector yang segera dikembangkan dan ditingkatkan kualitasnya, sehingga diharapkan akan
membawa dampak secara langsung terhadap pengembangan
kepariwisataan Tolitoli kedepan.
Ia juga menjelaskan pelatihan menghadirkan, I Ketut Sutrawan Selamet, A.Ma (Ketua Pokdarwis Desa Pemuteran Kabupaten Buleleng Provinsi Bali serta Sitti Fatimah Azachrach dan Dinas Pariwisata Tolitoli ini.
Maman berharap pula seluruh peserta dapat mengembangkan rasa percaya diri, pengelola motivasi dan mengasah kemampuan keterampilan teknik,serta dapat mengembangkan kemampuan, kematangan diri, inisiatif
dan problem solving dalam menghadapi tantangan pekerjaan. (Rendra)