Proyek SMKN 1 Galang Senilai 2.3 Milliar Cair, Meski Pekerjaan Belum Rampung

Tsmpak salahsati item pekerjaan bangunan yang belum rampung di SMK 1 Negeri Galang (foto:Channelsulawesi.id)

TOLITOLI,CS – Kuat dugaan terjadi konspirasi antara PPK, PPTK dan rekanan dalam memanupilasi serta rekayasa data laporan realisasi dibalik mulusnya pencairan anggaran senilai Rp2,3 miliar, meskipun pekerjaan rehabilitasi beberapa gedung pada SMKN 1 Galang milik Dinas Pendidikan Provinsi Sulteng tahun 2023 lalu, belum rampung dikerjakan oleh rekanan.

Sesuai informasi yang berhasil dihimpun media ini, anggaran total senilai Rp.2.339.233.000, bersumber dari DAK tahun 2023 telah berhasil dicairkan sepenuhnya oleh direktur CV.Aldi Wira Perkasa selaku rekanan sejak tahun lalu.

Sementara sesuai amatan media ini, tampak seluruh item pekerjaan berupa, rehabilitasi lima ruangan dan pembangunan sebuah toilet, dibiarkan mangkrak hingga akhirnya membuat pihak sekolah terpaksa mencari ruangan lain untuk digunakan bekerja.

” Ruangan yang direhab itu salah satunya adalah ruang guru, sekarang kami tidak bisa tempati lagi, karena dibiarkan begitu saja, terutama atap dan plafonnya belum selesai, ketika hujan bocor, ruangan penuh genangan,” tutur salah seorang guru.

Baca Juga :  Kapolres Tolitoli Lapor Kesiapan Pengamanan Idul Fitri 1445 Hiriyah

Selain ruang guru, ada beberapa ruang  lain yang tidak dapat digunakan lagi atas mangkraknya proyek rehabilitasi tersebut, diantaranya ruang praktek kejuruan, ruang kepala sekolah,sebuah mushollah serta toilet.

“Semua sarana itu, sebelumnya kami gunakan dengan baik, tapi setelah mengalami proses rehabilitasi, tidak diselesaikan, akhirnya tidak digunakan lagi. Tidak tau sampai kapan dibiarkan begitu,” tutur salah seorang guru lainnya, saat media ini mengunjungi sekolah tersebut.

Berdasakan data, terdapat 6 item pekerjaan yang seharusnya menjadi tanggung jawab untuk diselesaikan oleh rekanan, diantara rehabilitasi ruang praktek, ruang guru,ruang kepala sekolah, toilet (jamban) beserta sanitasi,ruang ibadah (mushollah) serta bagun baru sebuah toilet lengkap dengan sanitasi.

Baca Juga :  Bhayangkari Cabang Tolitoli Salurkan Bahan Pokok ke Panti Asuhan Yayasan Ihsanul Umma

Seluruh bangunan yang menjadi objek rehabilitasi tersebut sesuai amatan media ini, sebagian besar tidak dirampungkan pada bagian finising dinding atap maupun plafon.

Belum didapatkan keterangan terkait penyebab mangkrak serta janggalnya proses pencairan seluruh anggaran  proyek bermasalah tersebut, sebab Zulfikar Is Paudi selaku PPK sekaligus Kabid SMK Dinas Pendidikan Provinsi yang diharapkan bisa memberikan keterangan justru mengarahkan minta keterangan kepada PPTK.

” Coba konfirmasi PPTKnya, saya sedang dijalan” jawab Zulfikar kemudian menutup pembicaraan,ketika dihubungi wartawan.

Begitu juga kepala sekolah maupun pihak rekanan, beberapa kali media ini menghubungi terdengar nada aktif namun tidak dijawab.

Masalah tersebut akhirnya turut memantik reaksi kalangan LSM, Ahmad Pombang selaku direktur LSM Bumi Bhakti menyatakan, masalah tersebut tidak saja mengganggu dan menciptakan hambatan dalam proses belajar mengajar disekolah tersebut, lebih dari dinilainya sangat sarat terjadinya prilaku menyimpangan khususnya tindak koruptif.

Baca Juga :  Upacara Hari Pahlawan di Tolitoli, Danlanal Bacakan Sambutan Menteri Sosial

” Jika benar, seluruh anggarannya sudah cair 100 persen , kami pastikan terjadi penyimpangan, sebab tidak mungkin bisa dicairkan jika pekerjaan belum rampung sepenuhnya. Dipastikan data dan berkas pencairan telah dimanipulasi, ini harus diusut, kami akan mendesak Kejari Tolitoli,” tegas Ahmad kepada media ini kemarin.

Apalagi menurut Ahmad, berapa hari terakhir, pihaknya mendapatkan informasi, setelah masalah ini terendus oleh Kejaksaan, pihak rekanan yakni CV.Aldi Wira Perkasa berusaha menyelesaikan pekerjaan mangkrak tersebut.

” Mereka pikir (rekanan red) dengan menyelesaikan pekerjaan itu, masalahnya selesai. Perlu diketahui, proyek itu bukan proyek multi years. Jadi sekali lagi kami tegaskan, kami akan mendesak Kejaksaan, untuk tidak main-main,” tegas Ahmad lagi. (Rendra)

 

Pos terkait