PALU, CS – PT Citra Palu Minerals (CPM), pemegang Kontrak Karya (KK) pertambangan emas di Kelurahan Poboya, merencanakan perubahan metode pertambangan dari sistem terbuka (open pit) menjadi metode bawah tanah (underground).

General Manager (GM) External Affairs and Security PT CPM, Amran Amier, menjelaskan bahwa metode tambang bawah tanah direncanakan karena kandungan emas di bawah permukaan dinilai lebih banyak dan berkualitas lebih baik.

“Memang ada rencana untuk melakukan metode underground, karena kandungan dan kualitas emas di bawah tanah lebih baik dibanding yang di permukaan,” ujar Amran Amier, Sabtu (1/2/2025).

Namun, ia menegaskan bahwa perubahan metode ini tidak bisa dilakukan secara instan. Kajian mendalam, termasuk Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), telah dirancang sejak 2017 dan melibatkan berbagai ahli.

Salah satu aspek yang menjadi perhatian utama adalah kondisi geologi, terutama karena lokasi tambang berada di jalur sesar aktif Palu Koro yang rawan gempa.

“Itu bukan perkara yang mudah, membutuhkan kajian yang melibatkan ahli. Tentu yang dikaji dari berbagai aspek, mulai dari sisi lingkungan, termasuk kajian kegempaan karena adanya patahan Palu Koro,” jelas Amran.

Penjelasan ini disampaikan Amran sebagai respon atas kekhawatiran Anggota DPRD Kota Palu, Muslimun yang menilai bahwa metode underground tersebut bisa membahayakan masyarakat dan mengganggu suplai air bagi petani.

Anggota Legislatif (Aleg) dari Partai NasDem itu menyuarakan kekhawatiran terkait dampak lingkungan dan potensi gangguan terhadap suplai air bagi petani.

“Rencana eksploitasi tambang bawah tanah harus benar-benar mempertimbangkan aspek lingkungan, apalagi Poboya berada di jalur sesar Palu Koro yang sangat rentan terhadap gempa,” ujar Muslimun.

Hingga saat ini, PT CPM masih menjalankan aktivitas pertambangan dengan metode terbuka. Kajian lebih lanjut akan menentukan kelayakan penerapan metode bawah tanah di masa depan.

Amran mengharapkan kepada masyarakat dan pemangku kepentingan untuk terus mengawal proses ini guna memastikan keselamatan lingkungan serta keberlanjutan ekonomi lokal.

Editor : Yamin