Untad dan UCL Teken Kerjasama Penelitian Ketahanan dan Pemulihan Penyintas

Wakil Rektor Bidang Pengembangan dan Kerjasama, Prof. Dr. Ir. Amar, bersama Rektor Untad, Prof. Dr. Ir. Mahfudz, . Usai penandatanganan MoU, di Ruang Rektor, Rabu 16 Desember 2020. (FOTO : IST)

PALU, CS – Universitas Tadulako (Untad) melakukan penandatangan Academic Collaboration Agreement dalam bidang penelitian dengan University of College London (UCL),  Senin 16 Desember 2020, di Ruang Rektor Untad.

Nota Perjanjian kerjasama ini ditandatangani oleh Wakil Rektor Bidang Pengembangan dan Kerjasama, Prof. Dr. Ir. Amar, ST. MT, didampingi oleh Rektor Untad, Prof. Dr. Ir. Mahfudz, MP  dan  Skye M Van De Vorst selaku Head of Research Contract dari University of College London.

Bacaan Lainnya
Baca Juga :  Reses di Besusu Barat, Rusman Ramli Sebar Nomor HP Untuk Tampung Aspirasi

Proyek kerjasama ini berjudul “Fostering Resilient Recovery in Displaced Communities via School-based Hubs” dan berfokus pada penelitian terkait ketahanan dan pemulihan masyarakat terdampak bencana di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), akibat gempa bumi, tsunami dan likuifaksi pada 28 September 2018 lalu, melalui rehabilitasi dan rekonstruksi berbasis sekolah.

Terkait dengan hal tersebut, Prof. Dr. Ir. Amar, ST. MT menjelaskan, dalam kesepakatan tersebut Untad dan UCL akan melakukan kerjasama penelitian selama 3 tahun. Kerjasama ini mencakup pertukaran penelitian antara Untad dengan UCL.

Baca Juga :  PDAM Palu Tertibkan Sambungan Liar di Area Pertambangan Poboya

“Nantinya mahasiswa post-doctoral dari UCL dapat melakukan riset penelitian terkait bencana yang terjadi di Palu,” terang Prof Amar, ditemui di Ruang kerjanya, Kamis 17 Desember 2020 sore.

Prof. Amar mengungkapkan, kerjasama penelitian ini didanai oleh UK Research and Innovation (UKRI), dengan The Global Challenges Research Fund (GCRF) dengan total dana sekitar Rp200 miliar.

“Selain Untad, UCL juga menggandeng Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh sebagai universitas pendamping dalam proyek kolaborasi ini,” terang Prof. Amar.

Sebagaimana diketahui, Palu dan Aceh pernah mengalami bencana alam berupa Gempa dan Tsunami, sehingga kerjasama penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terkait ketahanan dan pemulihan masyarakat dalam menghadapi bencana. (RFS)

Pos terkait