SULTENG, CS – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK), dalam rangka mempercepat penurunan angka stunting.
Hal itu diutarakan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulteng, Maria Ernawati pada pertemuan dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kabupaten Donggala, Rabu 27 Oktober 2021.
“Sasaran terkini stunting anak di bawah 5 tahun, BKKBN memfasilitasi untuk Tim Pendamping Keluarga. Timnya itu terdiri dari Bidan, Kader PKK dan Kader KB. Dimana target kami di Sulteng 2.484, sementara di Kabupaten Donggala sendiri ada 231 TPK,” ungkap Maria Ernawati.
Maria Ernawati menjelaskan, sasaran Tim Pendamping Keluarga yang didampingi, terdiri dari para calon pengantin, ibu yang telah melahirkan atau pasca persalinan, ibu hamil, serta keluarga yang memiliki anak di bawah umur lima tahun.
“Prevalensi Stunting di Sulteng masih tinggi, yaitu 31,26 persen (Survei Status Gizi Balita Indonesia/SSGBI, 2019). Sebelumnya, 41 persen (Riskesdas, 2013) menjadi 32,5 persen (Riskesdas 2018). Sementara target nasional 14 persen pada tahun 2024,” jelasnya.
Pembentukan Tim Pendamping stunting itu disambut baik oleh Kepala DP2KB Kabupaten Donggala, Lasamudia Dalili mengungkapkan, sangat mendukung upaya percepatan penurunan angka stunting.
Kata dia, upaya tersebut telah dituangkan dalam Peraturan Gubernur Nomor 24 Tahun 2021 tentang Percepatan Pencegahan dan Penanganan Stunting Terintegrasi.
“Butuh keterlibatan dan kerja sama seluruh pihak secara terintegrasi untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Donggala Data e-PPGBM 2019. Saya berharap tim ini segera terbentuk sehingga secepatnya bisa melakukan pendampingan,” tandasnya. **