AMPG Morowali Ambil Bagian Lestarikan Permainan Mehule

MOROWALI, CS – Mehule, permainan tradisional daerah Bungku Kabupaten Morowali terus dibumikan didaerah ini, salah satunya melalui pertandingan yang diselenggarakan Angkatan Muda Pemuda Golkar (AMPG) Morowali.

Mehule Cup I AMPG Morowali akan bergulir sampai 26 November dan kegiatan ini dibuka Bupati Morowali, Taslim (12/11). Peserta pertandingan, Karang Taruna se Kecamatan Bungku Tengah Morowali.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya Ketua Panitia Penyelenggara Mehule Cup I, Abdul Sidik Akrim mengungkapkan, kegiatan ini berangkat dari pemikiran dan gagasan PD AMPG dan support DPD II Partai Golkar dan Bappilu Partai Golkar Morowali.

Baca Juga :  Bhabinkamtibmas Polsek Bungku Tengah Bersihkan Jalan Tani

“Mehule Cup I digelar dalam rangka memperingati HUT Partai Golkar ke 58. Tujuan kami untuk membumikan tradisi/budaya yang hampir punah ditelan zaman yang semakin canggih dan modern ini,” ujarnya.

Lanjutnya, kehadiran AMPG Morowali untuk bersama-sama tetap menjaga dan melestarikan tradisi permainan Mehule. Dan permainan ini akan menjadi agenda tahunan DPD II Golkar Morowali sebagai bentuk menjaga kelestarian budaya.

“Mehule Cup I kali ini diikuti 20 tim yang mewakili 19 Karang Taruna se Kecamatan Bungku Tengah,” paparnya.

Pria yang akrab disapa Sidik ini, berharap melalui kegiatan ini Pemerintah daerah Morowali dapat membentuk tim atau bidang yang bisa menaungi, menjaga dan melestarikan Mehule dan bisa menyusun aturan baku permainan Mehule.

“Terimakasih kepada semua pihak yang sudah menunjukan simpatinya terhadap pelaksanaan kegiatan in,” imbuhnya.

Baca Juga :  Pemkab Banggai Gelar Pelatihan Pengolaan dan Pengemasan Ikan

Dikesempatan ini Taslim menyebutkan bahwa Mehule merupakan salah satu permainan rakyat kita didaerah Bungku. Maka sudah sepantasnyalah kita yang ada saat ini sebagai pewaris untuk bisa terus melestarikan permainan ini.

“Kurang lebih 40 silam, saya ikut jadi pelaku permainan Mehule. Bahkan, saya ini juga jago bermain Mehule,” ucapnya.

Bupati asal Partia NasDem ini menyebutkan bahwa dulu rakyat kita di daerah Morowali selain membantu orang tua juga selalu mengisi waktunya untuk bermain Mehule. Dan akan ada makna dan nilai dari setiap permainan yang ada.

“Dizaman kami dulu, hampir tidak ada yang namanya itu kerawanan maupun pertikaian antar remaja. Sebab kami pada waktu itu selalu mencari kesibukan yang positif. Termasuk bermain Mehule. Ketika sudah kumpul di tempat bermain, maka terjalin dan akan memperat hubungan silaturahim,” papar Taslim.

Baca Juga :  PT Vale Serah Terima Renovasi PKM Bahomotefe ke Pemda Morowali

Ditambahkan Taslim, setiap permainan Tradisional daerah Bungku dapat melatih kita agar bisa memiliki skil atau ketrampilan. Bahkan permainan Muhule juga bagaian dari olah raga, Tubuh menjadi sehat dan yang mahir bermain maka dialah yang unggul.

“Mari kita duduk bersama membicarakan terkait adanya keinginan panitia agar bisa menetapkan aturan yang baku permainan Mehule ini. Kami juga dari Pemerintah daerah, berterimaksih atas kontiribusi yang diberikan Partai Golkar membangun daerah Morowali,”imbuh Taslim.

Hadir dalam pembukaan yang digelar sore hari waktu setempat yakni, Ketua DPD I Partai Golkar Morowali, anggota DPRD Morowali Fraksi Golkar, Ketua Dewan Adat Bungku, Danramil dan Kapolsek Bungku Tengah tak ketinggalan tamu undangan lainnya. (MRM)

Pos terkait