Eks Napiter Poso Apresiasi Satgas Ops Madago Raya

POSO, CS – Eks Narapidana teroris (Napiter), Wikrawardana memberi apresiasi kepada Satgas Ops Madago Raya, yang masif membangun silaturahmi dengan masyarakat.

Wikrawardana merupakan Eks Napiter kasus penegakkan hukum tahun 2007 di Wilayah Poso Kota, dan kemudian sebagai eks Napiter kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso yang ditangkap oleh Densus 88 Anti Teror pada tanggal 12 April 2014, kemudian divonis oleh Pengadilan Jakarta Timur 5 tahun penjara dan menjalani hukuman di Lapas Kelas IIA Subang, Provinsi Jawa Barat, pada tanggal 26 Februari 2017.

Bacaan Lainnya
Baca Juga :  Kantor Bulog Poso Terbakar, Semua Aset Ludes

Wikrawardana alias Ocha alias Aco alias Abu Fahri, dipindahkan ke Lapas Kelas IIA Palu, Sulawesi Tengah hingga bebas.

“Terima kasih kepada pihak Kepolisian dari Satgas I Ops Madago Raya yang sudah datang mendatangi saya untuk bersilaturahmi,” ucapnya, saat menemui Tim Satgas I Ops Madago Raya, di kediamannya, Rabu 22 Mei 2024.

Dirinya berharap kepada pihak Kepolisian, kunjungan tersebut sering dilakukan. Karena menurutnya, hal tersebut sesuatu yang baik, selain mempererat hubungan silaturahmi dan juga membentuk hubungan kerja sama dalam menjaga situasi Kamtibmas di Wilayah Kabupaten Poso yang kini semakin aman dan kondusif.

Baca Juga :  140 Napi Rutan Poso Terima Remisi Umum di Hari Kemerdekaan RI Ke-79

Pasca menjalani masa hukuman, Wikrawardana, mengaku kini lebih bahagia karena kembali hidup normal bersama keluarga.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, dirinya pernah menjalani bisnis solar. Namun, karena terkendala dana dirinya berhenti, dan  kini ia menerima jasa order pengantaran barang dan makanan (kurir) dan sopir bantu.

Dikesempatan itu, dia mengajak masyarakat untuk mendukung program pemerintah, khususnya dalam hal keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Masyarakat juga merasa semakin aman dan tentram, begitupun juga pembangunan semakin maju terutama pada bidang perekonomian, jangan mudah terpengaruh dengan hal-hal yang hanya merugikan kita sendiri, siapa lagi yang menjaga wilayah Kabupaten Poso kalau bukan kita sebagai warganya. Kita bantu pihak kepolisian,” ajaknya.

Baca Juga :  Yayasan Hajar Aswad Dukung Pencegahan Radikalisme di Poso

Dia mengaku, apa yang pernah dirinya lakukan terlibat dengan tindak pidana terorisme, akan dirinya jadikan pembelajaran untuk tidak terlibat lagi dengan kasus yang sama, dirinya memiliki istri, anak dan tentunya keluarga yang terpenting. Saat ini hanya berpikir mendapat pekerjaan tetap dan ingin fokus mencari nafkah untuk keluarganya.

“Siap mendukung program pemerintah khususnya membangun Kabupaten Poso. Saya  juga bersedia membantu pihak Kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama dalam pencegahan berkembangnya pemahaman radikal, intoleran dan terorisme melalui program deradikalisasi,” tandasnya. **

Pos terkait