Lisan Kodok dan Kepiting Warnai RDP Rehab Rekon di DPRD Palu

Suasana RDP Rehab Rekon di Ruang Sidang Utama DPRD Kota Palu, Jum’at 14 Juni 2024. (FOTO : channelsulawesi.id)

PALU, CS – PT Bumi Karsa selaku pelaksana proyek pembangunan Hunian Tetap (Huntap) II Tondo dan Talise Valangguni, mengakui terdapat tantangan-tantangan yang tidak terduga saat melaksanakan pembanguna  Huntap.

“Kami melaksanakan pekerjaan tersebut betul-betul merasakan tantangan yang ada. Dari awal penyerahan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) itu, semua di luar dugaan saya sebagai pelaksana di sana,” keluh Project Manager PT Bumi Karsa, Moh. Jafar, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kota Palu, Jum’at 14 Juni 2024 sore.

Bacaan Lainnya
Baca Juga :  Tolak Pembangunan Tower PT Telkom, Warga Mengadu ke DPRD Banggai

Menanggapi pertanyaan Panitia khusus (Pansus) Rehabilitasi dan Rekonstruksi (Rehab Rekon) DPRD Kota Palu atas kunjungan di lokasi proyek satu hari sebelumnya.  Moh. Jafar menjelaskan, sejak menerima SPMK, pihaknya langsung bekerja dan menghadapi segala macam masalah yang di luar bayangan.

“Makanya progres kami ada yang mengatakan seperti kodok, melompat-lompat saja. Kami akui dan kami hargai apa yang menjadi kritikan untuk kami ini,” akunya.

Dia menjelaskan, setelah memulai pekerjaan terjadi perubahan-perubahan desain, sehingga pihaknya melakukan penataan kembali kaplingan, dengan kondisi desain yang baru. Hal itu disebabkan beberapa hal, diantaranya kondisi kultur tanah. Bahkan ada unit yang telah selesai tapi mendapat komplain dan harus diperbaiki lagi.

Baca Juga :  Kota Palu Dikepung Banjir, Ini Rencana Pemkot

Kemudian, ada titik pembangunan yang harus di sorong untuk diluruskan, agar mendapatkan sisi estetikanya. Karena menurutnya, jika satu yang diubah maka semua akan berubah. Yang lebih masalah lagi, lahan yang sudah harus dikerjakan tapi terhambat karena dipagar masyarakat yang mengklaim pemilik lahan.

“Tidak pernah terpikir pada saat memulai. Kenapa dari teman-teman Dinas Perumahan dan Pemukiman, kami serahkan secara parsial (keseluruhan). Karena apa yang bisa kami kerjakan, saya katakan kami bekerja seperti kepiting ini. Dimana bisa disitu kami kerja dulu,” keluhnya.

Baca Juga :  Jaring Aspirasi di Lolu Utara, Erman Lakuana Minta Warga Masukan Proposal UMKM

Moh. Jafar menuturkan, di proyek Huntap yang menjadi wilayah kerja PT Bumi Karsa, memiliki empat zona. Yakni, zona 2A1, 2A2, 2B1,2B2.

“Nah, semua zona itu ada komplain dari masyarakat. Cuman kami tidak terlalu mengekspos, karena kami terus melakukan pendekatan persuasif agar tetap bisa masuk melaksanakan pekerjaan,” tandasnya.

RDP tersebut dipimpin Ketua Pansus, Moh.Syarif, didampingi anggota Pansus, Muslimun, Ammad Umayer, Zainal, dan dihadiri seluruh pihak terkait Rehab Rekon pasca bencana Kota Palu. **

YAMIN

Pos terkait