PT Vale Bantu Petani Kolaka Menuju Kemandirian, SRI Organik dan Pengembangan Tanaman Obat Bawa Dampak Positif

Direktur & Chief Sustainability and Corporate Affairs Officer PT Vale, Bernardus Irmanto saat pberdiskusi dengan petani di Kolaka. (Foto : dok Humas PT Vale)

KOLAKA, CS  – Puluhan petani yang tergabung dalam Asosiasi Petani Organik Kolaka (Aspok) kini merasakan berkah setelah menerapkan System of Rice Intensification (SRI) Organik, berkat bimbingan dari PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) melalui Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa.

Meski awalnya merasa ragu, para petani kini menikmati hasil pertanian yang jauh lebih menguntungkan dibandingkan metode konvensional.

Bacaan Lainnya

Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) yang merupakan bagian dari Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Vale IGP Pomalaa telah membawa dampak positif bagi petani di Kolaka. Mustari, salah seorang petani, mengungkapkan manfaat besar dari penerapan SRI Organik.

Baca Juga :  Pertamina Komitmen 'Nyalakan' Perekonomian Warga Dusun Cindakko, Maros

“Awalnya, saya melihat petani lain yang sudah lebih dulu menggunakan metode ini dan akhirnya memutuskan untuk mencobanya sendiri. Hasilnya ternyata jauh lebih baik dibanding metode konvensional yang menggunakan pupuk kimia,” kata Mustari.

Ia melanjutkan bahwa meskipun metode SRI Organik memerlukan waktu dan tenaga lebih, produktivitas mencapai 5 ton per hektare per panen.

Ketua Aspok, Watno, menyebutkan bahwa saat ini ada 56 petani binaan PT Vale. Hingga Juni 2024, para petani telah melakukan 12 kali panen dengan total area tanam seluas 11,95 hektare. Beras organik mereka dipasarkan dalam kemasan 5 dan 10 kilogram dengan harga Rp20 ribu per kilogram.

“Kami menjaga kualitas produk dengan memasarkan beras organik dalam kemasan yang sesuai,” jelas Watno.

Ia berharap dukungan PT Vale akan terus berlanjut untuk memperluas pasar dan meningkatkan kemandirian petani.

Baca Juga :  Innova Zenix, Kijang Generasi 7  Dengan Teknologi Hybrid System Hadir di Sulteng

Selain fokus pada padi, PT Vale IGP Pomalaa juga mendorong pengembangan tanaman obat. Petani kini dapat memproduksi obat herbal dari tanaman lokal.

“Dulu kami bergantung pada obat kimia, tetapi setelah pelatihan, kami mulai beralih ke obat herbal dan merasakan manfaatnya” ucap Indah, salah satu petani.

Petani lainnya, Salmi, menambahkan bahwa meskipun awalnya ragu, bimbingan PT Vale sangat membantu. Sebagai penderita penyakit jantung, Salmi kini mengonsumsi obat herbal dan beras organik, dan merasa kesehatan jantungnya mulai membaik setelah 2 bulan.

“Jika PT Vale hanya menyosialisasikan pertanian organik lalu pergi, saya yakin tidak akan ada perubahan. Namun, apa yang kami terima sangat membantu masyarakat,” ujar Salmi.

Direktur & Chief Sustainability and Corporate Affairs Officer PT Vale, Bernardus Irmanto, mengaku bangga dengan dampak positif program PSRLB. Ia menegaskan komitmen perusahaan dalam mendampingi petani tidak hanya dalam mengajarkan teknik pertanian organik tetapi juga dalam praktik sehari-hari.

Baca Juga :  28 SPBU di Sulawesi Ditindak Tegas Karena Penyalahgunaan Distribusi BBM

“Walaupun skalanya masih kecil, langkah ini merupakan benih untuk hal-hal besar di masa depan. Kami akan terus mendukung dalam hal pemasaran, edukasi, dan pengembangan kompos untuk memastikan keberlanjutan pertanian organik ini,” kata Bernardus saat menghadiri panen padi SRI Organik di Desa Puuroda, Kecamatan Baula, Kolaka, baru-baru ini.

Sebagai perusahaan tambang yang telah beroperasi lebih dari setengah abad, PT Vale berkomitmen pada praktik berkelanjutan dan prinsip Environment, Social, and Governance (ESG).

“Kami percaya bahwa kemajuan perusahaan harus sejalan dengan nilai yang dianut, yakni untuk meningkatkan kualitas hidup dan membangun masa depan yang lebih baik bersama,” pungkas Bernardus. *

Pos terkait