Inflasi Sulawesi Tengah Terkendali di Angka 2,5% per 1 Oktober 2024

Kepala BPS Sulawesi Tengah, Drs. Simon Sapary, dalam Press Release Berita Resmi Statistik, di Kantor BPS Sulteng, Selasa 1 Oktober 2024. (Foto : Istimewa)

PALU, CS – Inflasi di Provinsi Sulawesi Tengah tercatat terkendali pada angka 2,5% per 1 Oktober 2024, sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (2,5% +/-1%).

Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah, Drs. Simon Sapary, dalam Press Release Berita Resmi Statistik, di Kantor BPS Sulteng, Selasa 1 Oktober 2024.

Bacaan Lainnya
Baca Juga :  Sriti Convention Hall Palu Terus Meningkatan Fasilitas. Hotel ditarget Rampung 2024

Simon menyampaikan bahwa inflasi bulanan (month to month/m to m) berada di angka 0,07%, sementara inflasi tahunan (year to year/Y o Y) tercatat sebesar 2,15%, dan inflasi tahun kalender mencapai 0,96%. Menurutnya, angka ini mencerminkan kestabilan ekonomi di provinsi tersebut.

“Komoditas yang memberikan andil terbesar pada inflasi bulanan berasal dari sektor makanan, minuman, dan tembakau dengan kontribusi 0,02 persen, serta sektor pendidikan sebesar 0,06 persen,” ujar Simon.

Namun, beberapa sektor mengalami deflasi, seperti transportasi yang menyumbang minus 0,04% dan pakaian serta alas kaki dengan minus 0,01%.

Baca Juga :  Buka Muscab X Hiswana Migas Sulteng, Wagub Minta Pelaku Usaha Migas Punya Rasa Memiliki pada Daerah

Kabupaten Toli-Toli mencatat inflasi bulanan tertinggi dibanding daerah lain dengan angka 0,28%. Komoditas yang berperan dalam kenaikan inflasi di wilayah ini antara lain ikan layang, kangkung, dan ikan cakalang.

Selain itu, Simon juga memaparkan perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) yang masih stabil di atas angka 100%, yaitu sebesar 115,85%. Meskipun demikian, kewaspadaan diperlukan terutama pada sektor hortikultura, perkebunan rakyat, dan peternakan.

Di sisi perdagangan, Provinsi Sulawesi Tengah mencatat surplus neraca perdagangan barang sebesar USD 795 juta pada Agustus 2024, dengan total nilai ekspor dari Januari hingga Agustus 2024 sebesar USD 6,55 miliar.

Baca Juga :  Jelang Nataru, Ketersediaan BBM Subsidi dan Beras di Sulteng Aman Hingga Awal 2025

Acara ini turut dihadiri oleh perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Sulawesi Tengah, antara lain dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas TPH, serta Kanwil Ditjen Perbendaharaan. **

Pos terkait