Kontradiktif! Satu Desa Krisis Air Bersih di Banggai

Ilustrasi (Foto : Pixabay.com)

BANGGAI, CS – Krisis air bersih di Desa Muara, Kecamatan Bunta, Kabupaten Banggai, telah menjadi masalah mendesak bagi masyarakat setempat.

Warga menghabiskan hingga Rp10.000 setiap hari untuk membeli air bersih, dengan harga Rp5.000 untuk tiga galon, demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Bacaan Lainnya

Fenomena ini menjadi kontradiktif, karena ibu kota daerah tersebut dikenal dengan kota berair.

Salah satu perwakilan warga, Muhidin, mengungkapkan bahwa belum ada pemimpin daerah yang mampu memberikan solusi atas permasalahan ini.

Baca Juga :  DKP Sulteng Kembali Fungsikan Tambak Udang di Mamboro dan Tindaki

“Bayangkan, kami harus membeli air bersih setiap hari untuk kebutuhan sehari-hari,” ujarnya penuh harap.

Dalam kunjungan kampanye di desa tersebut, calon Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid mendengarkan langsung keluhan warga. Ia menyaksikan betapa mendesaknya persoalan air bersih di Desa Muara.

“Saya tidak mau berjanji berlebihan, tapi doakan saya. Jika terpilih nanti, saya berkomitmen menyelesaikan masalah ini. Air bersih bukan hanya masalah infrastruktur, tetapi juga kebutuhan pokok bagi kehidupan,” kata Anwar di hadapan warga.

Anwar Hafid menegaskan bahwa persoalan air bersih akan menjadi prioritas utama jika ia terpilih sebagai gubernur. Ia berjanji akan berkoordinasi dengan bupati setempat untuk memastikan akses air bersih bagi seluruh warga Desa Muara.

Baca Juga :  Pemprov Sulteng Buka Konferensi Nasional Mineral Kritis di Palu

“Saya akan kembali ke sini setelah terpilih, insya Allah, dan memastikan masalah ini diperhatikan dengan serius. Doakan saya agar bisa membawa perubahan untuk masyarakat Muara,” tutup Anwar Hafid, disambut sorakan dukungan dari warga yang berharap akan ada perubahan nyata. **

Pos terkait