PALU, CS – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Anwar Hafid, didampingi oleh Wakil Gubernur dr. Reny Lamadjido, memimpin rapat pendidikan yang berlangsung di Ruang Rapat Polibu, Kantor Gubernur, Kamis (6/3/2025).

Rapat ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulteng, Yudiawati V. Windarrusliana, serta seluruh jajaran kepala sekolah SMA, SMK, dan SLB di Sulawesi Tengah, yang hadir baik secara langsung maupun daring.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Anwar Hafid menegaskan bahwa pendidikan adalah hak fundamental yang tidak dapat ditawar.

Ia menekankan komitmennya untuk memastikan akses pendidikan yang merata bagi seluruh anak di Sulteng.

“Undang-Undang Dasar 1945 mengamanahkan bahwa pendidikan adalah mandat negara. Ini bukan hal yang bisa dikompromikan,” ujar Anwar Hafid dengan tegas.

Melalui program Berani Cerdas, Pemerintah Provinsi Sulteng berencana untuk melakukan berbagai langkah strategis dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satu perhatian utama adalah upaya menekan angka putus sekolah yang masih menjadi tantangan besar di provinsi ini.

Menurut Anwar Hafid, kemiskinan di daerah ini sangat erat kaitannya dengan rendahnya tingkat pendidikan.

“Kemiskinan di daerah ini berkaitan erat dengan tingkat pendidikan. Masih banyak anak-anak yang tidak bisa melanjutkan sekolah, terutama dari SD ke SMP dan dari SMP ke SMA. Ini harus segera kita atasi,” tegasnya.

Gubernur juga menyoroti pentingnya pemerataan akses pendidikan, khususnya bagi anak-anak di daerah terpencil. Ia mengungkapkan bahwa masih ada anak-anak yang harus menempuh perjalanan jauh untuk dapat bersekolah, bahkan harus meninggalkan kampung halaman mereka.

“Kalau aturan tidak membolehkan membangun sekolah baru, kita harus cari solusi lain. Bisa dengan penyediaan transportasi, atau kebijakan khusus untuk mempermudah akses mereka ke sekolah,” jelasnya.

Dalam rapat tersebut, Anwar Hafid juga mengingatkan seluruh kepala sekolah agar tidak ragu untuk menyampaikan kendala yang dihadapi di lapangan.

Ia menegaskan pentingnya komunikasi yang terbuka antara pihak sekolah dan pemerintah daerah untuk bersama-sama mencari solusi.

“Saya tidak mau ada masalah yang disembunyikan. Bicara langsung ke saya, kita cari solusi bersama,” tambahnya.

Selain itu, Gubernur Anwar Hafid juga mengungkapkan rencana untuk memberikan beasiswa kuliah bagi siswa berprestasi, baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta. Ia menyatakan bahwa tidak ada alasan bagi anak-anak di Sulteng untuk putus kuliah hanya karena masalah biaya.

“Tidak boleh ada anak-anak kita yang putus kuliah hanya karena masalah biaya. Kami akan memastikan mereka mendapatkan akses pendidikan tinggi tanpa hambatan,” tegas Anwar.

Di akhir pertemuan, Anwar Hafid menegaskan bahwa pembangunan pendidikan harus menjadi prioritas utama Pemerintah Provinsi Sulteng.

“Kita bisa menunda proyek lain, tapi pendidikan tidak boleh tertunda. Jika pendidikan kita maju, angka kemiskinan pasti turun. Ini adalah investasi terbesar untuk masa depan Sulawesi Tengah,” pungkasnya.

Reporter : Yamin