BANGGAI,CS-Aktivitas bagi-bagi jatah penyaluran BBM Solar bersubsidi secara ilegal kepada sejumlah oknum terus dilakukan pihak manajemen SPBU MT Haryono Kecamatan Luwuk. Dimana solar bersubsidi tersebut akan dijual dengan harga industri.

Berdasarkan hasil penelusuran awak media menemukan bahwa penyaluran secara ilegal tersebut telah berlangsung lama. Dari 15 nama yang telah dikantongi awak media, setiap harinya mereka mendapatkan jatah bervariasi. Masing-masing mendapatkan jatah ratusan liter setiap harinya.

Dugaan ini dikuatkan dengan amatan awak media beberapa pekan terakhir. Untuk mengelabui proses penyaluran jatah BBM solar bersubsidi tersebut, para oknum yang diduga sebagai penampung, selain mobil, mereka juga menggunakan motor setiap harinya untuk mengangkut jerigen.

Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri membagikan nomor handphone pribadinya agar masyarakat bisa melaporkan jika menemukan kejanggalan pada bahan bakar minyak (BBM).

Hal itu diungkap Simon saat melakukan konferensi pers di Jakarta, Senin, (3/3/2025), setelah sejumlah pejabat Pertamina terjerat kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang.

Simon mengatakan selain layanan resmi melalui call center 135, pihaknya kini menyediakan nomor pribadi yang dapat diakses masyarakat.

“Kami punya call center 135, saya juga memberikan nomor khusus saya, yaitu nomor 081417081945,” kata Simon.

Simon menambahkan, saat ini masyarakat bisa melapor ke nomor tersebut melalui SMS. Simon sedang menyiapkan agar nomor itu bisa dihubungi masyarakat melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp.

“Pertamina akan membenahi diri setelah ada kasus dugaan korupsi ini,” tutupnya.**

Reporter : Amlin