PALU, CS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah melaporkan telah terjadi 73 kejadian bencana sejak Januari hingga Maret 2025 di 13 kabupaten/kota, kecuali Kota Palu.
“Sebanyak 73 kejadian bencana terjadi di berbagai daerah di Sulteng, dengan jumlah tertinggi tercatat di Kabupaten Tolitoli sebanyak 14 kejadian,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulteng, Andi Sembiring, di Palu, Rabu (26/3).
Dari total kejadian, 46 merupakan bencana banjir, 10 bencana akibat puting beliung, lima bencana akibat tanah longsor, empat bencana banjir bandang, tiga bencana banjir disertai tanah longsor, dua bencana akibat abrasi pantai, dua bencana akibat banjir rob, dan satu bencana akibat gempa bumi.
“Kejadian bencana tertinggi terjadi pada bulan Maret dengan 34 kejadian, sementara pada Januari terjadi 22 kejadian dan Februari 17 kejadian,” tambahnya.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024, jumlah kejadian bencana mengalami peningkatan signifikan. Pada Januari hingga Maret 2024, hanya tercatat 25 kejadian bencana dengan rincian Januari 11 kejadian, Februari lima kejadian, dan Maret sembilan kejadian.
Sebelumnya, Kepala BPBD Sulteng, Akris Fatah Yunus, menegaskan bahwa lembaganya memiliki tugas utama dalam melayani masyarakat, terutama dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Mengingat cuaca ekstrem dalam beberapa pekan terakhir melanda sejumlah kabupaten dan kota di Sulawesi Tengah, BPBD Sulteng terus meningkatkan upaya mitigasi dan respons cepat terhadap bencana.
“BPBD akan terus bersinergi dengan berbagai pihak guna memastikan kesiapsiagaan dan penanganan bencana dapat berjalan dengan optimal,” ujar Akris.
Pemerintah daerah juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana, khususnya banjir dan tanah longsor, mengingat curah hujan yang masih tinggi di beberapa wilayah Sulteng.
Editor : Yamin

