Pilkada Banggai telah usai, saatnya bergandengan tangan membangun Banggai yang lebih baik, mengawal keberlanjutan pembangunan.

Pesan-pesan Perubahan (atas Hasil Putusan MK dan kemenangan pasangan calon 01 Bapak Amirudin Tamoreka – Furqanuddin Masulili).

1. Pembangunan Sumber daya manusia (SDM), kesehatan dan pendidikan menjadi prioritas.

2. Mengokohkan kebudayaan, kita hrus menentukan dan menegaskan identitas diri kita, secara kolektif harus sepakat bahwa Montolutusan sebagai identitas diri kita dg makna persaudaraan. Knp demikian ? Banggai adalah daerah majemuk. Sangat beragam. oleh karena itu di tengah kemajemukan ini sangat penting kita membangun persaudaraan (montolutusan).

Sehingga cara pandang hidup masyarakat bisa teratur dan terhindar dari konflik-konflik SARA. Cara pandang ini merupakan warisan historis kita masyarakat Banggai bahwa bangkit dan majunya Banggai ini di bangun atas dasar persaudaraan dan persatuan perjuangan Bukan dengan dominasi oligarki kekuasaan. Semangat persatuan dan persaudaraan ini yang disebut Sebagai semangat AJI SAKA.

Kita meyakini suatu saat nnti daerah ini akan menjadi provinsi yg bernama provinsi banggai. Di satu sisi untuk mempercepat pemerataan pembangunan. Di sisi yg lain adalah keharusan Sejarah.

Kita punya sejarah dan peradaban. Mengalami berapa kali fase kebangkitan, kerjaan sea-sea, kerajaan banggai, dan kabupaten banggai, satu saat nanti menjadi provinsi banggai. Harus Optimis dan bangun kembali jalan baru (Top Down) untuk mewujudkan aspirasi masa lalu dan cita-cita sejarah.

3. Gerakan anti korupsi. Trias politika (eksekutif, legislatif,yudikatif) harus berpihak pada kepentingan rakyat, anggaran rakyat harus tepat sasaran. Political will sebagai kunci.

4. Reforma agraria : penguasaan lahan pertanian maupun perkebunan yang menjadi hak masyarakat dikembalikan ke tangan Rakyat.

5. Kemaritiman : aktivitas laut dan nelayan sebagai basis produksi dan sinergi kebijakan nasional Poros maritim. Kesejahteraan nelayan menjadi prioritas, pengelolaan ekosistem laut untuk rakyat sebab sebagian besar masyarakat kita adalah tinggal di wilayah pesisir.

Harapan Kepemimpinan :

Gaya kepemimpinan modern adalah mengerti masalah dan mampu menyelesaikannya.  Akibat dari tekanan digitalisasi yg membuka ruang masalah sebesar-besarnya tdk hanya di tingkat atas tapi sampai paling bawah (tatanan keluarga).

Kharisma kepemimpinan moderen tidak di ukur dari skill orasi tapi skill (eksekusi) menyelesaikan ribuan bahkan jutaan masalah rakyat. Di sisi yang lain kepemimpinan yg memiliki nalar visioner, menata kemajuan masyarakat jauh kedepan.  Tidak hanya menjalankan rutinitas birokrasi dan perayaan kegiatan-kegiatan seremonial.

Penulis : Nurdiansyah Umar, Ketua DKC Garda Bangsa PKB Kabupaten Banggai.