BUOL, CS –  Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Anwar Hafid, dianugerahi gelar kehormatan adat “Tau Doka” (Orang Besar) oleh Kerajaan Buol.

Gelar kehormatan itu dinobatkan kepada Anwar Hafid saat kunjungan kerja di Kabupaten Buol, menghadiri Rembuk Budaya yang digelar di Anjungan Leok, Selasa (27/05/2025).

Gelar kehormatan itu disematkan langsung oleh Raja Buol, Moh. Syafri Turungku, melalui prosesi adat di Istana Raja Buol. Simbol penghormatan itu ditandai dengan pemakaian songgo taud, penutup kepala khas yang hanya diberikan kepada tokoh istimewa. Gelar serupa juga diterima Wakil Gubernur Sulteng, dr. Reny Lamadjido, yang disematkan oleh permaisuri Raja, Lismeta Abd Habid, dengan sarung adat khas Buol.

Raja Buol dalam sambutannya menyebut, penyematan gelar tersebut bukan hanya penghormatan pribadi, tetapi pengakuan terhadap komitmen Gubernur dan Wakil Gubernur dalam menjaga warisan adat dan budaya lokal.

“Penyematan gelar menunjukkan pentingnya menjaga nilai adat istiadat di daerah kita. Kami berharap ini menjadi teladan bagi generasi muda Buol,” ujar Raja Syafri.

Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng, Anwar Hafid-Reny A. Lamadjido bersama Bupati Buol, , H. Risharyudi Triwibowo Timumun saat tiba di Buol, Selasa (27/05/2025) (Foto: Istimewa).

Kunjungan ini juga menandai kehadiran perdana Anwar Hafid dan Reny Lamadjido di Tanah Pogogul. Kedatangan mereka disambut meriah oleh jajaran pemerintah daerah, Bupati, H. Risharyudi Triwibowo Timumun dan Wakilnya, Moh. Nasir Dj. Daimaroto, dan masyarakat, termasuk barisan anak-anak sekolah yang antusias menyambut rombongan di sepanjang jalan dari Bandara Pogogul.

Agenda utama kunjungan adalah menghadiri Rembuk Budaya Buol yang berlangsung 28-29 Mei 2025. Acara ini menjadi tonggak penting dalam pelestarian budaya lokal Sulteng, dengan menghadirkan tokoh adat, budayawan, serta pemangku kepentingan dari berbagai sektor.

Rembuk Budaya diharapkan melahirkan empat rekomendasi utama, yakni penguatan kelembagaan adat, pembentukan Peradilan Adat Buol, pendirian Dewan Kesenian Buol, serta integrasi Bahasa Buol dalam kurikulum sekolah dasar dan menengah.

Gubernur Anwar Hafid menyatakan, bahwa penguatan budaya lokal bukan sekadar kebanggaan, tetapi fondasi kuat untuk membangun masyarakat yang berkarakter dan berdaya saing.

Editor : Yamin