PALU, CS – Ratusan petani kelapa, pengepul, dan pelaku usaha kelapa dari berbagai daerah di Sulawesi resmi membentuk organisasi bernama Asosiasi Mitra Petani Kelapa Celebes sebagai wadah perjuangan bersama.
Pembentukan asosiasi tersebut diputuskan melalui forum musyawarah yang berlangsung di Cafe Renjana, Kota Palu, Minggu (15/6/2025).
Dalam forum itu, Digner Adam terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Asosiasi Mitra Petani Kelapa Celebes.
“Bismillah, insya Allah kita akan berjalan bersama-sama untuk mengembangkan asosiasi ini ke depannya,” ujar Digner dalam sambutannya usai terpilih.
Digner menyebut, asosiasi ini akan menjadi ruang kolektif untuk memperjuangkan kesejahteraan para petani kelapa di tengah tantangan harga komoditas yang fluktuatif.
Ia menegaskan pentingnya kerja sama, komunikasi, dan solidaritas dalam membangun kekuatan bersama.
“Asosiasi ini dibentuk demi kebaikan dan kebahagiaan bersama antara mitra dan para petani kelapa,” tegasnya.
Digner juga menambahkan bahwa asosiasi akan menjadi advokat bagi para petani dalam menghadapi berbagai permasalahan di lapangan, termasuk akses pasar, distribusi, dan stabilitas harga.
Sementara itu, Iwan, ketua grup kecil yang menjadi cikal bakal pembentukan asosiasi, mengaku bersyukur atas perkembangan komunitas yang awalnya hanya beranggotakan lima orang dan kini telah berkembang menjadi ratusan.
“Dari grup kecil yang sederhana, kini kita punya wadah yang lebih besar untuk memperjuangkan nasib petani kelapa,” kata Iwan.
Menurutnya, asosiasi ini akan menjembatani hubungan antara petani, pengusaha, dan pemerintah, sekaligus meningkatkan daya tawar di pasar domestik dan internasional.
Asosiasi Mitra Petani Kelapa Celebes saat ini telah memiliki sekitar 200 hingga 300 anggota, dengan sekitar 100 orang aktif mewakili kabupaten/kota di Sulawesi Utara, Mamuju Selatan, dan sejumlah wilayah lainnya.
Pembentukan asosiasi ini diharapkan menjadi langkah awal untuk memperkuat posisi petani kelapa dalam rantai industri, sekaligus menjawab kebutuhan akan organisasi resmi yang selama ini belum terbentuk di wilayah Sulawesi.
Editor : Yamin