PALU, CS – Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Palu mencatat sebanyak 22 kejadian operasi Search and Rescue (SAR) sepanjang Triwulan II tahun 2025 atau selama periode April hingga Juni.

Dari seluruh operasi yang dilaksanakan, tercatat 77 orang berhasil diselamatkan, 13 orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, dan 3 orang lainnya masih dinyatakan hilang.

Data yang dirilis Basarnas menunjukkan bahwa jenis operasi yang paling mendominasi adalah kondisi membahayakan jiwa manusia, dengan 11 kejadian. Selain itu, juga tercatat 8 kejadian kecelakaan kapal, sementara sisanya berupa bencana alam dan kecelakaan penanganan khusus.

Berikut rincian kejadian per bulan:

  • April 2025: 7 kejadian
    Kondisi membahayakan jiwa manusia: 4 kejadian (11 selamat, 1 meninggal, 2 hilang)
    Bencana alam: 2 kejadian (46 selamat)
    Kecelakaan khusus: 1 kejadian (1 selamat)
  • Mei 2025: 7 kejadian
    Kondisi membahayakan jiwa manusia: 2 kejadian (1 selamat, 1 meninggal)
    Kecelakaan kapal: 4 kejadian (13 selamat)
    Bencana alam: 1 kejadian (2 meninggal)
  • Juni 2025: 8 kejadian
    Kondisi membahayakan jiwa manusia: 2 kejadian (2 meninggal)
    Kecelakaan kapal: 4 kejadian (4 selamat, 1 hilang)
    Bencana alam: 1 kejadian (7 meninggal)
    Kecelakaan penanganan khusus: 1 kejadian (1 selamat)

Secara total dalam Triwulan II:

  • Kejadian: 22
  • Korban selamat: 77 orang
  • Korban meninggal dunia: 13 orang
  • Korban hilang: 3 orang

Jika dibandingkan dengan Triwulan I tahun 2025 (Januari–Maret) yang mencatat 58 korban selamat, maka pada triwulan kedua ini terdapat peningkatan signifikan, yakni 77 korban berhasil diselamatkan. Peningkatan ini menunjukkan adanya perbaikan dalam efektivitas koordinasi dan respons tim SAR di lapangan.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, Muh. Rizal,  dalam keterangannya mengingatkan pentingnya peningkatan kewaspadaan terhadap potensi bencana di wilayah Sulawesi Tengah.

“Menghadapi potensi meningkatnya intensitas dan frekuensi musibah di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah akibat dinamika cuaca dan kondisi geografis yang rawan bencana, kami mengimbau seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan,” ujar Rizal, Selasa (1/7/2025).

Ia juga menambahkan bahwa Basarnas terus menjalin koordinasi dengan instansi terkait seperti TNI, Polri, BPBD, dan elemen relawan guna mempercepat waktu tanggap terhadap setiap kejadian darurat.

“Sejumlah titik rawan seperti wilayah banjir, longsor, dan perairan dengan potensi gelombang tinggi juga telah kami identifikasi. Persiapan berupa pengecekan peralatan, pelatihan personel, dan penempatan satuan siaga sudah kami lakukan,” pungkas Rizal.

Editor : Yamin