POSO, CS – Pondok Pesantren Islam (Ponpes PPI) Amanah Putri Kabupaten Poso menyatakan dukungan penuh terhadap Satgas Operasi Madago Raya tahun 2025 dalam upaya mencegah penyebaran paham radikal di wilayah Poso.
Pimpinan PPI Amanah Putri, Agus Salim atau Ustaz Hudzaifah, S.Pd, menegaskan komitmennya untuk bersinergi dengan aparat keamanan menjaga situasi kondusif di Poso. “Kami selalu terbuka menerima kedatangan Satgas Madago Raya. Kunjungan ini tidak hanya kali ini, dan kami berharap dapat terus berlanjut,” ujarnya, Senin (11/8/2025).
PPI Amanah Putri berdiri di bawah naungan Yayasan Wakaf Amanatul Ummah (YWAU) Poso yang dipimpin Ustaz Yusrin Ichtiawan, SH, dan didirikan oleh K.H. Muh. Adnan Arsal, S.Ag. Pihak pondok beserta pengurus yayasan sebelumnya telah mengikrarkan sumpah setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta mendeklarasikan pembubaran kelompok Jemaah Islamiyah (JI) di Poso.
Agus Salim menegaskan pihaknya tidak mendukung paham radikalisme dan intoleransi, apalagi melalui lembaga pendidikan.
Menurutnya, jika dibiarkan berkembang, paham tersebut dapat memicu aksi terorisme, menimbulkan keresahan masyarakat, merugikan perekonomian, dan menggerus rasa nasionalisme.
Saat ini, PPI Amanah Putri memiliki 153 santriwati yang berasal dari berbagai daerah seperti Tojo Una-Una, Morowali Utara, Kota Palu, dan wilayah Poso. Pondok pesantren tersebut telah memiliki izin operasional dari Kementerian Agama Poso dan menerapkan kurikulum pendidikan nasional. Dari total 23 tenaga pengajar, dua di antaranya berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Satgas Operasi Madago Raya menilai keterlibatan lembaga pendidikan seperti PPI Amanah Putri sangat penting dalam mencegah radikalisme. Sinergi ini diharapkan dapat memperkuat keamanan wilayah dan menjaga Poso tetap aman dan kondusif. **