PALU, CS – Universitas Tadulako (Untad) terus memperkuat posisinya di kancah pendidikan global.
Hal ini mengemuka dalam kunjungan audiensi Konsul Jenderal Australia di Makassar, M. Todd Dias, bersama Direktur Eksekutif Australia-Indonesia Centre (AIC) sekaligus Direktur Utama Partnership for Australia-Indonesia Research (PAIR) di Melbourne, Dr. Eugene Sebastian, ke kampus Untad, Rabu (20/8/2025).
Wakil Rektor Bidang Akademik Untad, Prof. Dr. Eng. Ir. Andi Rusdin, ST., MT., M.Sc., IPM., ASEAN Eng., yang mewakili Rektor Untad, menegaskan bahwa kunjungan ini bukan hanya membahas riset, tetapi juga membuka peluang perluasan jejaring pendidikan dengan universitas-universitas di Australia.
“Ini langkah penting untuk memperluas koneksi akademik Untad secara global, baik melalui riset, pertukaran dosen, maupun peluang studi lanjut bagi mahasiswa,” ujarnya.
Konsul Jenderal Australia, M. Todd Dias, menekankan pentingnya membangun kerja sama pendidikan yang berkelanjutan.
“Kami melihat potensi besar di Untad. Harapannya, kemitraan ini dapat membuka lebih banyak akses bagi mahasiswa dan dosen untuk mendapatkan pengalaman internasional,” tuturnya.
Direktur Eksekutif AIC dan PAIR, Dr. Eugene Sebastian, menambahkan bahwa kolaborasi ini menjadi pintu masuk bagi Untad untuk terkoneksi dengan berbagai universitas dan lembaga pendidikan di Australia.
“Ini bukan hanya tentang riset, tetapi juga bagaimana membuka ruang belajar lintas negara yang dapat meningkatkan kapasitas akademik,” katanya.
Kunjungan ini dilanjutkan dengan PAIR-UNTAD-Sulteng Roundtable Meeting di Fakultas Teknik Untad, Kamis (21/8/2025), yang dihadiri pemangku kepentingan daerah.
Forum ini juga menjadi ajang berbagi pengalaman tentang pengelolaan pendidikan dan inovasi berbasis bukti yang dapat diadopsi di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum Untad, Prof. Dr. Ir. M. Rusydi H., M.Si., menilai momentum ini sangat strategis untuk mengembangkan kerja sama global yang berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Langkah ini diharapkan menjadi titik awal penguatan jaringan pendidikan global Untad, sekaligus menciptakan ekosistem akademik yang lebih terbuka, inklusif, dan siap bersaing di level internasional.
“Sinergi ini akan membuka peluang yang lebih luas, tidak hanya bagi sivitas akademika Untad, tetapi juga bagi pembangunan daerah melalui peningkatan kualitas pendidikan,” tandasnya.
Editor: Yamin