PALU,CS – Kecelakaan kerja kembali terjadi di lokasi pertambangan emas tanpa izin (PETI) di Kelurahan Poboya, tepatnya di area Vavolapo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu. Peristiwa tersebut terjadi , Senin (13/10) sekitar pukul 24.00 WITA dini hari.
Sumber media ini mengabarkan, sebuah truk yang hendak menanjak untuk mengambil material emas hasil tambang tiba-tiba terguling dan terperosok ke arah lubang galian.
“Pengemudi truk selamat, tapi mengalami luka ringan akibat kecelakaan itu,” ujar sumber, Selasa (14/10/2025).
Kecelakaan diduga terjadi karena manuver kendaraan terlalu dekat dengan bekas lubang galian yang tidak stabil. Selain itu, kondisi penerangan di sekitar lokasi sangat minim dan medan yang curam membuat area tersebut berisiko tinggi.
“Kalau kita lihat, kondisi penerangan di area itu minim sekali. Medannya juga tidak aman. Itulah mungkin yang menyebabkan terjadi kecelakaan,” kata sumber yang sama.
Kamis pekan lalu, insiden serupa juga terjadi di lokasi tambang yang sama dan menewaskan seorang sopir truk. Korban yang diketahui berinisial HR meninggal dunia setelah tertimbun material longsor saat memuat material ke atas truk.
“Waktu itu korban sedang memuat material ke truk. Tapi tiba-tiba longsor datang dan menimpa korban. Truknya juga ikut terperosok dan tertimbun,” ungkap sumber terpercaya lainnya.
Korban sempat dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis. Namun, nyawanya tidak tertolong.
Kecelakaan di tambang ilegal Poboya bukan yang pertama kali. Pada Juni lalu, dua penambang juga dilaporkan meninggal dunia di lokasi berbeda, tepatnya di area “Kijang 30”. Salah satu korban merupakan warga Kecamatan Palolo, sementara korban lainnya berasal dari Provinsi Gorontalo. Keduanya tewas tertimbun material longsor.
Sejumlah pihak menilai, maraknya aktivitas penambangan tanpa izin di kawasan Poboya telah menjadi ancaman serius bagi keselamatan pekerja maupun lingkungan sekitar. Namun hingga kini, aktivitas tambang ilegal di wilayah itu masih terus berlangsung.
Editor: Yamin