PARIMO, CS – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (Pemkab Parimo) terus mempercepat pemerataan pendidikan di seluruh wilayah melalui program digitalisasi pembelajaran.
Upaya ini mulai terlihat nyata setelah ratusan sekolah menerima bantuan perangkat digital serta revitalisasi fasilitas pendidikan.
Program tersebut merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2025 tentang percepatan digitalisasi pembelajaran di satuan pendidikan.
Kepala Bidang Manajemen SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Parimo, Ibrahim, mengatakan kebijakan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan sekolah yang layak, modern, dan ramah bagi peserta didik.
“Bapak Presiden menyampaikan tidak boleh ada lagi sekolah yang atapnya bocor atau toilet rusak. Selain itu, beliau juga mendorong agar seluruh sekolah memiliki perangkat digital untuk pembelajaran,” ujar Ibrahim, Senin (4/11/2025).
Melalui program tersebut, sebanyak 425 sekolah dasar (SD) dan 115 sekolah menengah pertama (SMP) di Parigi Moutong telah menerima Smart TV layar sentuh berukuran 75 inci sebagai media pembelajaran interaktif. Fasilitas ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas belajar mengajar dan mempercepat pemerataan digitalisasi pendidikan di seluruh daerah.
Selain bantuan perangkat digital, pemerintah juga melaksanakan revitalisasi fisik sekolah yang mencakup rehabilitasi ruang kelas serta pembangunan fasilitas sanitasi yang lebih layak.
“Sekarang toilet di sekolah sudah dikeramik, dilengkapi toilet duduk dan jongkok, bahkan ada yang khusus untuk penyandang disabilitas. Air bersih juga disiapkan agar siswa lebih nyaman di sekolah,” jelas Ibrahim.
Sedikitnya 15 sekolah saat ini sedang menjalani pembangunan fisik yang tersebar di sejumlah kecamatan, mulai dari Sausu hingga Bolano Lambunu. Program revitalisasi ini merupakan bagian dari bantuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Meski sebagian besar sekolah telah siap melaksanakan pembelajaran digital, masih ada beberapa sekolah di daerah terpencil yang menghadapi kendala jaringan listrik dan internet. Pemerintah memastikan kebutuhan tersebut akan dipenuhi secara bertahap.
“Sekolah-sekolah di wilayah pegunungan akan dipasangi listrik tenaga surya dengan kapasitas 900 watt. Tahun ini sudah ada sekitar 21 sekolah yang masuk daftar penerima solar cell,” pungkasnya.
Reporter: Anum


