POSO, CS – Mantan narapidana kasus terorisme asal Desa Masamba, Kecamatan Poso Pesisir, Isran alias Donding, menyatakan dukungan terhadap Satgas Operasi Madago Raya dalam upaya mencegah berkembangnya paham radikal di Kabupaten Poso.

Dukungan itu ia sampaikan saat tim Satgas berkunjung ke kediamannya untuk bersilaturahmi.

Isran diketahui pernah ditangkap pada 3 Maret 2015 di Desa Masamba karena terlibat tindak pidana terorisme.

Ia divonis 3 tahun 6 bulan dan menjalani hukuman di Mako Depok sebelum dipindahkan ke Lapas Kelas II B Luwuk. Isran bebas bersyarat pada 13 November 2017.

Saat ini Isran bekerja sebagai petani sawah sekaligus terlibat dalam pekerjaan proyek bersama salah satu anggota DPRD Kabupaten Poso.

Donding dipercaya sebagai pengawas lapangan, termasuk mengatur kebutuhan BBM alat berat. Isran juga berencana menanam cokelat setelah menerima sekitar 1.000 bibit yang kini sedang dikarantina di samping rumahnya.

Kepada tim Satgas Madago Raya, Isran menyampaikan terima kasih atas kunjungan tersebut dan berharap komunikasi yang telah terjalin dapat terus berlanjut untuk menjaga stabilitas keamanan di wilayah Poso.

Ia menegaskan akan fokus pada pekerjaannya sebagai petani dan tidak ingin terlibat dalam tindakan melanggar hukum.

Tim Satgas Madago Raya mengimbau Isran agar berperan aktif menjaga situasi keamanan dan membantu mencegah penyebaran paham intoleran dan radikal, terutama yang marak di media sosial.

Mereka juga meminta agar Isran tetap menjauhi pengaruh pihak-pihak yang berpotensi menyeretnya kembali ke tindakan pelanggaran hukum.

Meski mengakui masih berkomunikasi dengan beberapa simpatisan paham radikal dan eks napiter di Poso Pesisir, Poso Kota, dan Poso Pesisir Utara, Isran menegaskan hubungan itu sebatas urusan pekerjaan dan bisnis serta tidak terkait aktivitas melanggar hukum.

Isran menyatakan siap mendukung kebijakan pemerintah dan membantu kepolisian menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat di Poso. Ia juga menegaskan dukungannya terhadap pelaksanaan Operasi Madago Raya 2025 yang saat ini masih berjalan dalam rangka pemulihan keamanan wilayah. **