PALU, CS – Universitas Tadulako (Untad) menggelar prosesi wisuda angkatan ke 133, dengan jumlah peserta mencapai 1.300 lulusan, di Auditorium Untad, Rabu (26/11/2025).
Wisuda ini diselenggarakan lebih awal untuk mengantisipasi lonjakan pendaftar pada akhir tahun sekaligus mempercepat akses lulusan memasuki dunia kerja.
Ketua Senat Untad, Prof. Dr. Djayani Nurdin, S.E., M.Si., menyatakan bahwa pelaksanaan wisuda pada November dilakukan untuk mencegah penumpukan lulusan.
Ia menilai bahwa jika wisuda ditunda hingga Desember, lulusan berpotensi kehilangan peluang kerja pada awal 2026.
Prof. Djayani menegaskan bahwa Untad mulai menerapkan pola wisuda fleksibel berdasarkan jumlah pendaftar dan peserta yudisium tiap fakultas.
Menurutnya, model tersebut penting agar kuota wisuda tahunan tetap terjaga sekaligus menyesuaikan potensi peningkatan jumlah lulusan di beberapa fakultas ke depan.
Dalam pesannya kepada para wisudawan, ia mendorong alumni segera memanfaatkan peluang kerja setelah lulus.
Ia menekankan bahwa percepatan penyerapan lulusan berdampak baik bagi pengembangan karier maupun peningkatan akreditasi kampus. Ia juga mengingatkan pentingnya menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan tidak semata-mata berfokus menjadi ASN.
Selain itu, Prof. Djayani menyoroti pentingnya penguatan Tracer Study karena hingga kini data alumni masih terbatas. Ia menyebut bahwa ketersediaan database yang rapi akan membantu kampus dalam pemetaan kebutuhan dunia kerja dan pemantauan karier lulusan.
Pada kesempatan yang sama, ia menegaskan bahwa Untad sedang fokus menjalankan program pembenahan internal untuk memperkuat kinerja institusi. Ia menilai isu terkait pemilihan rektor belum relevan untuk dibahas saat ini karena prosesnya masih berlangsung sekitar satu tahun lagi dan panitia pun belum dibentuk.
Terkait peluang calon rektor, Prof. Djayani menyampaikan bahwa hingga kini belum ada nama yang digadang-gadangkan.
Ia memastikan bahwa pemilihan rektor nanti bersifat terbuka bagi seluruh sivitas akademika yang memenuhi syarat.
Prof Djanyani, menilai spekulasi publik mengenai kandidat rektor tidak memiliki dasar kuat dan tidak mencerminkan kondisi aktual kampus yang tengah berfokus pada penguatan sistem dan persiapan menuju status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH).
Dalam wisuda angkatan ke 133 ini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) menjadi penyumbang lulusan terbanyak dengan 434 wisudawan. Disusul Fakultas Teknik dengan 184 lulusan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 182 lulusan, serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis sebanyak 166 lulusan.
Fakultas Hukum meluluskan 104 wisudawan, Fakultas Kesehatan Masyarakat 73 lulusan, dan Fakultas Kedokteran 3 lulusan. Sementara itu, Fakultas Kehutanan meluluskan 37 wisudawan, Fakultas Pertanian 51 lulusan, serta Fakultas Peternakan dan Perikanan 42 lulusan. Adapun Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam meluluskan 11 wisudawan dan Program Pascasarjana sebanyak 13 lulusan. *


