POSO, CS – Yayasan Nahdlatul Wathan (NW) Pandajaya di Kecamatan Pamona Selatan menyatakan dukungan terhadap Satgas Operasi Madago Raya dalam upaya mencegah masuknya paham radikal di wilayah Poso.

Sikap ini disampaikan pihak yayasan saat menerima kunjungan Satgas Madago Raya di pondok pesantren yang berlokasi di Jl. K.H. Dewantara, Dusun III, Desa Pandajaya.

Pimpinan Ponpes Al-Amin NW Pandajaya, Ustaz Dedi Efendi, QH., S.Sos.I, menyebut berdirinya yayasan tersebut merupakan hasil musyawarah para tokoh agama, masyarakat, dan adat setempat.

Ia menegaskan bahwa seluruh kegiatan pendidikan di pondok bersifat terbuka untuk umum dan tidak mengarah pada golongan tertentu.

Menurut Dedi, salah satu tujuan pendirian pondok pesantren adalah membantu pemerintah mencegah penyebaran paham radikal sejak usia dini.

Ia juga menyampaikan bahwa keberadaan yayasan mendapat dukungan penuh dari tokoh setempat serta pemerintah desa.

Aktivitas santri di Ponpes Al-Amin NW Pandajaya meliputi salat berjamaah, salat tahajud, menghafal dan membaca Al-Qur’an, talaqqi, murojaah, pembacaan barzanji, hingga pengajian kitab kuning. Para santri juga rutin mengikuti kegiatan sosial seperti tahlilan dan syukuran bersama masyarakat di wilayah Pamona Selatan.

Dalam kesempatan itu, pihak yayasan mengapresiasi kunjungan Satgas Madago Raya dan menyatakan siap bekerja sama dalam meningkatkan kewaspadaan dini terhadap ancaman radikal, baik di lingkungan pesantren maupun masyarakat sekitar.

Dedi juga memaparkan sejarah berdirinya organisasi Nahdlatul Wathan yang dibentuk oleh T.G.K.H. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid pada 1 Maret 1953 di Lombok, NTB. Organisasi ini telah berbadan hukum sejak ditetapkan oleh Menteri Kehakiman pada 1960.

Yayasan NW Pandajaya berharap sinergi dengan aparat keamanan terus terjalin, terutama dalam menjaga kerukunan antarumat beragama di Kabupaten Poso. Pihak pesantren juga menegaskan siap membantu kepolisian dalam menjaga stabilitas dan keamanan wilayah. **