PALU, CS – Kecelakaan kerja kembali terjadi di kawasan Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) Kelurahan Poboya, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, sekitar pukul 09.00 WITA, Selasa (9/12/2025).
Satu unit dump truck pengangkut material emas terbalik saat menanjak menuju lokasi pengambilan material di area Vavolapo.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, dump truck tersebut hendak menuju titik pengisian material, namun pengemudi diduga kehilangan kendali akibat kondisi jalan yang licin karena hujan.
“Saat menanjak, sepertinya kendaraan kehilangan daya cengkeram. Truk mundur lalu terbalik,” ungkap sumber media.
Akibat insiden ini, pengemudi mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kecelakaan ini menambah panjang daftar insiden kerja di kawasan PETI Poboya, khususnya di lokasi Vavolapo.
Kecelakaan serupa kerap terjadi di area tambang ilegal tersebut. Jalan yang curam, penerangan minim, serta keberadaan lubang galian yang tidak stabil menjadi ancaman serius bagi sopir maupun penambang.
Pada Oktober lalu, sebuah truk terguling ke dalam lubang galian di lokasi yang sama, dan insiden longsor sebelumnya merenggut nyawa seorang penambang berinisial HR.
Selain itu, di kawasan “Kijang 30” tercatat dua penambang meninggal akibat tertimbun longsor. Kecelakaan lalu lintas antar kendaraan pengangkut material juga kerap terjadi, termasuk tabrakan dua truk pada Juni lalu di area PETI Vatutempa.
Data terakhir menyebutkan sedikitnya 500 unit truk beroperasi setiap hari di kawasan PETI Poboya. Koordinator Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Sulawesi Tengah, Moh Taufik, menilai tingginya frekuensi kecelakaan mencerminkan lemahnya pengawasan dan masifnya praktik tambang ilegal yang membahayakan keselamatan pekerja.*



