POSO, CS – Muhadi bin Usman, mantan narapidana kasus terorisme asal Kabupaten Poso, menyatakan dukungannya terhadap Satgas Operasi Madago Raya dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah Kabupaten Poso, khususnya di Kecamatan Poso Pesisir.
Muhadi diketahui merupakan eks napiter yang dua kali terlibat kasus tindak pidana terorisme jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.
Ia pertama kali diamankan pada 6 Maret 2014 karena terlibat dalam perencanaan aksi teror dan berperan sebagai kurir kelompok MIT Poso pimpinan mendiang Abu Wardah alias Santoso pada periode 2011–2013.
Atas perbuatannya tersebut, Muhadi divonis empat tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Timur dan dinyatakan bebas pada tahun 2018.
Selanjutnya, pada 2 Juni 2022, Muhadi kembali ditangkap terkait kasus serupa, yakni keterlibatan dengan kelompok MIT Poso pimpinan Ali Kalora serta kelompok Jemaah Ansharut Daulah (JAD).
Ia kembali menjalani proses hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Timur dan dijatuhi vonis empat tahun penjara.
Muhadi kemudian bebas pada Senin, 2 Desember 2024, dengan status Pembebasan Bersyarat (PB) dari Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Saat ini, Muhadi menetap di Dusun Lanto Jaya, Desa Landangan, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, dan bekerja sebagai petani kebun di wilayah pegunungan setempat. Ia mengelola lahan kebun seluas sekitar dua hektare yang ditanami tanaman cokelat, durian montong, serta rica atau cabai. Aktivitas sehari-harinya dihabiskan untuk merawat tanaman di kebunnya.
Saat ditemui, Muhadi menyampaikan apresiasi kepada pihak Kepolisian yang tergabung dalam Satgas Operasi Madago Raya atas kunjungan silaturahmi yang dilakukan kepadanya. Ia berharap komunikasi yang telah terjalin dapat terus berlanjut guna memperkuat kerja sama dalam menjaga situasi kamtibmas di Kabupaten Poso.
Ia juga mengakui bahwa hingga saat ini masih menjalin komunikasi dengan sejumlah eks napiter maupun simpatisan paham radikal di beberapa wilayah, seperti Kecamatan Poso Pesisir, Poso Kota, dan Poso Pesisir Utara.
Namun, komunikasi tersebut sebatas urusan pekerjaan dan bisnis, serta tidak berkaitan dengan aktivitas yang mengarah pada tindak pidana terorisme.
Muhadi menegaskan komitmennya untuk tidak kembali terpengaruh paham radikal dan berjanji mendukung kebijakan pemerintah serta membantu pihak Kepolisian dalam menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif, khususnya dalam upaya pencegahan paham radikal, intoleran, dan terorisme di wilayah Kecamatan Poso Pesisir.
Selain itu, ia juga menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan Operasi Madago Raya 2025 yang saat ini tengah berlangsung sebagai bagian dari upaya pemulihan keamanan di wilayah Kabupaten Poso. *


