PARIMO, CS – Puluhan warga yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Bersatu Kecamatan Kasimbar menggelar aksi unjuk rasa menolak aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayah Kecamatan Kasimbar, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Senin (22/12/2025).
Aksi berlangsung tertib dengan pengamanan aparat gabungan Polri, TNI, dan Satpol PP.
Sekitar 40 orang massa aksi dengan koordinator lapangan Haerul Agim mulai berkumpul sejak pukul 09.00 WITA di pertigaan Hi Herman, Desa Kasimbar Utara. Massa kemudian bergerak menuju Polsek Kasimbar untuk menyampaikan tuntutan mereka.
Dalam orasinya, massa menuntut aparat penegak hukum agar mengusut tuntas pemodal dan pemilik tambang ilegal, menangkap para pelaku PETI, serta menghentikan seluruh aktivitas pertambangan di Kecamatan Kasimbar. Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk kekhawatiran masyarakat terhadap dampak kerusakan lingkungan dan gangguan ketenteraman warga.
Selain itu, massa juga menyoroti keberadaan alat berat di lokasi tambang serta dugaan keterlibatan pihak luar, termasuk isu adanya warga negara asing (WNA) yang aktivitasnya dinilai tidak jelas di wilayah tersebut.
Kapolsek Kasimbar IPDA I Komang Sukania, SH, menerima langsung perwakilan massa dan membuka ruang dialog. Ia menegaskan komitmen Polri dalam melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat, serta menindak tegas aktivitas pertambangan ilegal sesuai ketentuan hukum.
“Saya baru tiga bulan bertugas di Kasimbar. Langkah pertama yang saya lakukan adalah mengecek langsung lokasi tambang ilegal. Kami sudah memberikan peringatan dan melakukan penertiban bersama TNI dan aparat desa, dan penindakan akan terus dilakukan sesuai prosedur,” ujar IPDA I Komang Sukania.
Menanggapi permintaan pelibatan masyarakat, Kapolsek menyatakan pihaknya terbuka untuk berkoordinasi dengan warga dalam setiap langkah penertiban guna menjaga transparansi dan mencegah kesalahpahaman.
Usai dari Polsek Kasimbar, massa melanjutkan aksi ke Kantor Camat Kasimbar. Dalam dialog lanjutan, massa kembali menuntut kejelasan terkait keberadaan alat berat, dugaan WNA, serta transparansi dokumen AMDAL dan perizinan PT Triokencana.
Pihak Kecamatan Kasimbar menyatakan siap memfasilitasi mediasi lanjutan dan menyepakati pertemuan antara aliansi masyarakat, Camat Kasimbar, serta seluruh kepala desa se-Kecamatan Kasimbar yang dijadwalkan, Selasa (23/12/2025).
Seluruh rangkaian aksi berakhir sekitar pukul 14.40 WITA dalam keadaan aman, tertib, dan kondusif. Pengamanan dipimpin langsung Kapolsek Kasimbar dengan melibatkan 43 personel Polri, didukung 3 personel TNI dan 2 personel Satpol PP.
Pihak kepolisian menyatakan akan terus melakukan monitoring dan pendalaman informasi terkait aktivitas PETI serta melakukan pendekatan persuasif kepada tokoh masyarakat guna menjaga stabilitas keamanan di Kecamatan Kasimbar.*



