DONGGALA, CS – Sebuah festival akan digelar di Desa Walandano, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Event bertajuk Festival Walandano ini rencananya akan digelar dari 16 hingga 20 Mei 2022.
Kepala Desa Walandano, Bambang Soehardjo, mengatakan bahwa festival yang baru pertama kali diadakan ini merupakan hasil kolaborasi beberapa pihak, antara lain Pemerintah Desa Walandano, Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Sulawesi Tengah, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kantor Perwakilan Sulawesi Tengah, Medco Foundation, serta didukung oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.
Meski baru pertama kali diadakan, Bambang mengharapkan Festival Walandano akan menjadi salah satu festival yang meriah dan bermanfaat bagi pengembangan Desa Walandano dan sekitarnya.
“Bahkan kami ingin festival ini nantinya bisa menjadi salah satu festival penting di kawasan Pantai Barat Donggala dan sekitarnya, terutama di kawasan Balaesang Tanjung,” katanya.
Sementara Devi Artini Uga, Ketua Forum TBM Sulawesi Tengah, yang mengkoordinir beragam kegiatan di festival ini, mengungkapkan bahwa Festival Walandano dirancang sebagai festival budaya dan literasi. Hal ini dikarenakan Festival Walandano dilatarbelakangi suatu agenda berupa peresmian Perpustakaan Desa Walandano.
“Temanya memang budaya dan literasi. Jadi selain menampilkan kegiatan seperti pawai budaya dan pertunjukkan seni tradisional dari masyarakat Walandano, beberapa acara di festival ini juga dirancang sebagai kegiatan literasi. Ada workshop dan diskusi literasi, juga peluncuran buku,” ucap Devi.
Beberapa kegiatan literasi lain, lanjut Devi, antara lain adalah lomba membaca pusi dan mewarnai untuk anak-anak. Kegiatan seperti sosialisasi kesehatan reproduksi dan pencegahan stunting untuk warga juga diselenggarakan bersama BKKBN Kantor Perwakilan Sulteng.
Kata Devi, bahkan panitia juga menyiapkan berbagai lomba untuk masyarakat seperti lomba panjat pinang dan lomba dayung.
“Ada pun puncaknya nanti adalah peresmian Perpustakaan Desa Walandano pada tanggal 20 Mei, dan insha Allah akan dihadiri oleh bapak Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah, bapak H. Rusdy Mastura, ” katanya.
Terletak di Kawasan Pantai Barat Donggala dan kawasan Balaesang Tanjung, Desa Walandano mempunyai potensi wisata alam berupa pantai yang indah. Desa ini juga mempunyai potensi ekonomi seperti budidaya sarang burung walet hingga perkebunan cengkih.
Pada tahun 2018, Walandano menjadi salah satu desa di Sulawesi Tengah yang terdampak bencana gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi. Berbagai bangunan publik seperti rumah ibadah dan rumah warga hancur. Saat itu, berbagai organisasi menjalankan kegiatan tanggap bencana di Walandano, termasuk Medco Foundation bersama BKKBN Sulteng.
Tak hanya menjalankan kegiatan tanggap bencana, Medco Foundation akhirnya juga membangun sebuah perpustakaan bagi warga Walandano dan sekitarnya.
Desa Walandano juga merupakan salah satu Kampung Keluarga Berencana (KB). Desa ini menjadi wilayah program BKKBN Sulteng. Tenny C. Soriton, Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng, menjelaskan bahwa adanya kegiatan Festival Walandano dan Perpustakaan Desa Walandano akan membantu pihaknya dalam menjalankan berbagai program di sana.
“Ini akan menjadi event yang bagus. Kami sudah lama bekerja di Desa Walandano dan menjalankan program-program KB dan pencegahan stunting. Kerja sama dengan beberapa pihak ini tentu juga akan bisa meningkatkan kualitas program-program kami di sana,” katanya. **