BIN-Dinkes Palu Manfaatkan Fasilitas Publik, Kejar Target Booster dan Dosis 4 untuk Nakes

Kegiatan vaksinasi Covid-19 di salah satu titik yang dikerjasamakan BIN dengan Dinkes Kota Palu. (FOTO: Istimewa)

PALU, CS – Kerja sama vaksinasi termin kedua antara Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palu, masih tetap menerapkan pola jemput bola, guna mengejar pencapaian target pembentukan herd immunity masyarakat.

Sistem jemput bola yang dimakud adalah membuka gerai-gerai vaksinasi di fasilitas publik ataupun terlibat dalam event-event tertentu.

Bacaan Lainnya

Khusus Ahad hari ini, pihaknya kembali membuka gerai vaksinasi di area car free day Jalan Moh Yamin, Kota Palu.

“Gerai di car free day maupun di Palu Grand Mall (PGM) juga masih tetap kami buka. Untuk Ahad tanggal 14 Agustus hari ini yang bertugas adalah Puskesmas Kawatuna dan malamnya mereka juga di PGM,” kata Kepala Seksi (Kasi) Surveilans dan Imunisasi, Dinkes Kota Palu, Nirnawita, SKM., M.Kes, Minggu 14 Desember 2022.

Baca Juga :  Sekkot Palu: Pemerintah Tanpa Arsip Bagai Tentara Tanpa Senjata

Hingga Sabtu, tanggal 13 Agustus 2022, capaian vaksinasi di Kota Palu, masing-masing untuk dosis satu sebesar 100,1 persen atau 265.750 jiwa, dosis dua sebesar 74,56 persen atau 197.926 jiwa dan dosis tiga atau booster sebesar 23,7 persen atau 62.802 jiwa.

Saat ini, lanjut dia, pihaknya dihadapkan pada dua tugas besar dalam pelaksanaan vaksinasi, yaitu booster atau dosis tiga untuk masyarakat umum dan booster kedua (dosis empat) untuk tenaga kesehatan (nakes). Per tanggal 13 Agustus kemarin, capaian vaksinasi untuk booster kedua atau dosis empat khusus nakes sebesar 3,8 persen atau 2015 jiwa.

“Karena memang di tahap pertama ini sasaran booster duanya masih di tataran nakes,” katanya.

Khusus stok vaksin untuk booster dua, pihaknya juga sama masih sama dengan kondisi beberapa daerah lain, yakni masih terkendala dengan ketersediaan vaksin, khususnya jenis Moderna.

Baca Juga :  FTB Desak Hentikan Identifikasi Lahan Eks HGB

“Karena sebagian besar, nakes kita pada saat vaksin booster atau dosis tiga menggunakan moderna. Sesuai edaran awal, bahwa regimen yang diberikan kepada nakes itu memang semuanya memakai Moderna. Seiring dengan kurangnya ketersediaan Moderna, muncul lagi petunjuk bahwa bisa menggunakan regimen yang ada, maka sebagian nakes itu ada yang pakai Pfizer. Tapi memang waktu itu lebih banyak yang sudah memakai moderna,” jelasnya.

Guna memaksimalkan pelayanan vaksinasi ke masyarakat, pihaknya masih tetap melibatkan lima Puskesmas, sama dengan sebelum-sebelumnya.

“Belum ada perubahan. Cuma mungkin kalau termin tiga kita akan lihat dan evaluasi lagi kalau ada perubahan,” tambahnya.

Lima puskesmas yang dimaksud adalah Puskesmas Kamonji, Lere, Kawatuna, Birobuli, dan Bulili.

Sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Palu, Ilham Arsyad, S Kep.,M.Kes, mengatakan, pihaknya menerapkan sistem jemput bola, guna mengejar capaian target vaksinasi, khususnya dosis dua dan tiga atau booster.

“Karena masyarakat yang divaksin ini yang mulai berkurang antusiasnya, maka kita lakukan sistem jemput bola. Seperti di area car free day, kita turunkan tim untuk melakukan vaksin, khususnya booster ini. Ada juga kegiatan kita bersama BIN di tempat keramaian atau even-even yang sering dikunjungi banyak orang, seperti di Palu Grand Mall,” ujarnya.

Baca Juga :  Kerja Sama Vaksinasi BIN-Dinkes, Stok Vaksin di Morowali Masih Aman

Di tempat-tempat keramaian tersebut, kata dia, pihaknya menyiapkan gerai vaksinasi, lengkap dengan tim vaksinatornya.

“Upaya ini kita lakukan dengan harapan bisa mencapai target, supaya semua masyarakat sudah lengkap vaksinnya, tidak lagi hanya primer tapi sudah lengkap sampai di booster, sehingga terwujud kekebalan atau herd immunity,” jelasnya.

Intinya, kata dia, kerja sama dengan BIN ini tetap berjalan. Kapan dibutuhkan, pihaknya siap berkolaborasi untuk mencapai target yang telah ditetapkan pemerintah.

“Khusus yang booster ini, karena kembali lagi ke antusias masyarakat. Sementara kita juga tidak bisa memaksa atau berkeras, jadi intinya kesadaran masyarakat saja. Stok semua jenis vaksin tetap aman,” pungkasnya. **

Pos terkait