Disbunak Sulteng Studi Tiru ke IPB University Terkait Penanggulangan Schistosomiasis

Disbunak Provinsi Sulteng melakukan kunjungan studi tiru ke IPB University untuk mempelajari penanganan dan penanggulangan penyakit Schistosomiasis, Selasa 12 November 2024. (Foto: Istimewa)

BOGOR, CS – Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melakukan kunjungan studi tiru ke Institut Pertanian Bogor (IPB) University untuk mempelajari penanganan dan penanggulangan penyakit Schistosomiasis.

Kunjungan yang berlangsung, Selasa 12 November 2024, ini dipimpin oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan dan Kesra merangkap Plt Kepala Disbunak Sulteng, Dr. Hj. Rohani Mastura, S.Sos., M.Si., yang disambut hangat oleh Dekan Fakultas Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University, Dr. Drh. Amrozi.

Bacaan Lainnya

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Rohani Mastura mengucapkan terima kasih kepada IPB University atas sambutan hangat dan kesempatan untuk melakukan kolaborasi serta transfer ilmu pengetahuan.

Ia menjelaskan bahwa studi tiru merupakan langkah strategis dalam belajar dari institusi yang lebih berkompeten dalam bidang tertentu, dengan tujuan untuk meningkatkan mutu sistem, memperbaiki kebijakan, serta menghasilkan inovasi yang dapat diterapkan di masyarakat.

Baca Juga :  Pasca Tertembaknya Ali Kalora, Polri Juga Harus Tuntaskan Kasus Qidam

“Melalui studi tiru ini, kami berharap dapat mengadopsi pengetahuan dan teknologi yang lebih efektif dalam penanganan Schistosomiasis, terutama untuk kesejahteraan masyarakat di Sulawesi Tengah. Harapan kami adalah kolaborasi ini dapat membuka jalan untuk solusi yang lebih tepat sasaran,” ujar Dr. Rohani.

Studi tiru ini menghasilkan beberapa poin penting terkait penanggulangan penyakit Schistosomiasis, di antaranya:

  1. Deteksi Telur Cacing pada Feses Hewan: Tim Disbunak mempelajari berbagai metode deteksi telur cacing Schistosoma pada feses hewan, termasuk uji deteksi mirasidium, uji IHA (Immuno-Haemagglutination Assay), dan uji DBLS (Direct Blood-Larval Schistosomiasis). Metode ini terbukti efektif dalam mendeteksi infeksi sejak dini, yang dapat membantu dalam mencegah penyebaran penyakit tersebut.
  2. Aplikasi Uji IHA di Laboratorium Kesehatan Hewan: Uji IHA, yang menggunakan serum darah, ditemukan lebih efektif untuk mendeteksi penyakit ini. Teknologi ini diharapkan dapat diadaptasi di laboratorium Kesehatan Hewan (Keswan) di Sulawesi Tengah untuk meningkatkan akurasi deteksi dan penanganan lebih cepat.
  3. Pelatihan Laboran di UPT Veteriner: IPB University berencana untuk mengundang narasumber yang ahli di bidangnya untuk memberikan pelatihan kepada laboran di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Veteriner di Sulawesi Tengah, guna meningkatkan kapasitas mereka dalam menangani kasus Schistosomiasis.
  4. Perencanaan Anggaran dan Kebutuhan Alat: Tim Disbunak juga melakukan perhitungan mengenai anggaran yang diperlukan untuk pembelian alat dan bahan yang dibutuhkan dalam proses pengujian Schistosomiasis di lapangan, termasuk pengadaan peralatan laboratorium dan bahan kimia untuk deteksi penyakit.
Baca Juga :  Jasa Raharja Serahkan Santunan Duka pada Ahli Waris Korban Lakalantas di Banggai

Dr. Rohani berharap, melalui kolaborasi ini, Pemprov Sulteng dapat meningkatkan kapasitas teknis dalam menangani masalah kesehatan masyarakat, khususnya dalam penanggulangan penyakit yang menjadi perhatian utama, seperti Schistosomiasis.

Dia juga menegaskan pentingnya transfer teknologi dan pengetahuan dari IPB University, yang memiliki pengalaman luas dalam bidang kedokteran hewan dan biomedis.

“Semoga kerja sama ini bukan hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga menciptakan solusi praktis yang dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di Sulawesi Tengah,” tandas Dr. Rohani.

Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah untuk memperkuat sistem kesehatan hewan dan mengatasi penyakit zoonosis di wilayah tersebut.

Baca Juga :  Ini 11 Negara Tujuan Ekspor Hasil Laut Sulteng

Dengan adanya pengetahuan yang didapatkan dari IPB University, diharapkan dapat membantu pemerintah daerah dalam mempercepat penanganan Schistosomiasis dan penyakit lainnya yang berdampak pada kesehatan masyarakat. **

Pos terkait